Tips Liburan Bersama Anak, meskipun Berlibur di Tempat yang Banyak Menguras Energi

Assalamualaikum sobatku semuaa...
Selamat pagiii....
Anggep saja tiap baca blog ini pagii terus, karena pagi adalah waktu memulai hari dengan ceria.
Kemarin ada yang riquest Tips supaya anak-anak happy ketika liburan, sebetulnya sudah pernah saya tulis di FB maupun Ig, nah saya lupaa sepertinya di blog sudah pernah tapi tercampur dengan ketika ulasan kami traveling.

Langsung saja ya sobatku, anak-anak mulai traveling jarak jauh ketika usia Ranggi 3 tahunan, Ichi 5 tahunan dan langsung tujuannya 1st famtrip ke Jepang 2016 di musim gugur dengan suhu 6 derajat celcius secara mandiri pula.

Traveling mandiri dalam artian kami tanpa travel murni menggunakan moda transportasi umum dan jalan kaki setiap hari minim 15 km, paham kan ya kalau naik taksi mahal banget apalagi Jepang.

Tips sederhana dari GustiYeniFamtrip antara lain :

1. Orang Tua harus Tenang, Jauhkan Pikiran Negatif

Intinya adalah Orang Tua jangan cemas berlebihan, ini adalah KUNCI. Kebetulan saya type panik, suami type santai, sejak anak bayi saya panikan kalau anak kenapa-napa tapi selalu ada yang menetralisir yaitu suami.

Lama kelamaan saya sudah bisa membaca ritme dan ketularan sikap santai dari suami, disaat terjadi sesuatu tenang, berpikir jernih, peluk erat anak sambil zikir dan berdoa.

Hindari pikiran negatif seperti
- Nanti sakit gimana
- Nanti jatuuh gimana
- Nanti kecapean, masuk angin dkk...

Selalu berpikir Sehat, Selamat, Bahagia dan Bisa Piknik Terusss 🤭

Kami bepergian dalam kondisi anak sedang sakit pernah bahkan bukan hanya sekali lho...

Pertama kali pergi jauh ke Jepang, Ichi pas sakit Diare, Bismillah tetep jalan dengan mantra sakti tar SEMBUH KARENA LIBURAN KE NEGARA YANG MEREKA INGINKAN.

Mantra itu terbukti ampuh, Alhamdulillah sembuh kan Happy jadi sakitnya terobati.

Kebetulan saya punya teman anaknya 4 masih kecil-kecil ketika mau pergi ke Jepang juga samaa pada sakit mana perginya pas musim dingin pula tapi habis itu sehat disananya.

Contoh pengalaman yang baru terjadi
 
Rentetan perjalan trip kami setiap bulan semenjak pandemi, start setelah lebaran Idhul Fitri 2022 saja yaa :

a) Puasa tetep staycation Hotel, lebaran lanjut pergi bersama keluarga.

b) Setelah lebaran kami ke Kudus - Karimunjawa- Semarang baru pulang Bekasi 8 - 15 Mei 2022. Selama Familytrip ke Karimunjawa bareng 2 teman dimana membawa anak bayi 1.5 th, 3th, 5th, 8th, 10th, 12 th, 13 th, destinasi tetep jalan obat tetep jalan jugaa 🤭😃. Yang sakit  batuk pilek demam gantian tp namanya anak2 tetep main air, ittinerary kami tetep seru lhoo, snorkling, diving, kehujanan  kedinginan Alhamdulillah anak, emak, bapak happy semuaa.


c) 28 Mey - 31 Mey 2022 Singapore & Batam
Sepulang dari Karimunjawa saya yang ngedrop rehat dirumah sambil prepare trip berikutnya, sampai ke Singapore bawa kencur kemana2 supaya batuk gatal segera sembuh. Alhamdulillah sembuh beneran ketika disana.

d) 16 Juni - 19 Juni 2022 Staycation Bandung
Selepas anak2 ujian kenaikan kelas, gantian Ayahnya yg rada ngedrop.


Seminggu sebelum pergi ke Lombok pemanasan dulu dengan trekking plus kehujanan. Nah ini mulai Ranggi agak batuk.

f) 30 Juni - 4 Juli 2022 Lombok 
Selang 4 hari habis trekking, kami pergi ke  Lombok Ranggi sempet mampir di RS Siloam karena batuknya mengarah ke sasak napas akhirnya inhalasi 2x dulu. Hari kedua istirahat hari ketiga sudah aktif snorkling, trekking, surfing sampai sebelum pulang explore Goa.
g) 7 Juli - 11 Juli 2022 ke Solo, di hari ke-4 di Solo setelah Explore Kraton Mangkunegaran Solo , Ichi mulai batuk-batuk agak sesak napas akhirnya inhalasi ke RS Kasih Ibu setelah dirasa bersih dahaknya tidak sesak napas lagi. 

Sepulang dari RS harusnya istirahat eeeh anaknya mau ikutan ke Kemuning, Karanganyar makan renang naik kuda
Sepulang dari Solo, back to normal, kembali ke sekolah setelah 2 tahun lebih online. 
Lagi seneng-senengnya sekolah offline. Ayahnya mengajak ke Bali di bulan Agustus. 

Tau ga sih anak-anak pada gamauu lhoo, karena lagi seneng main sama temen2nya dan pengen ikut Lomba 17an di Sekolah. 

Okelah yaa win win solution, akhirnya emak ada ide, membuat jadwal mengantar anak2 bermain sama temen2 di mall, ikut lomba 17an di sekolah habis itu ke Bali, sambil bilang di Bali ada Candylicious jd bisa belanja coklat yang mereka suka. 

Alhamdulillah mau🤭 dan happy selama Bali meski destinasinya menguras tenaga semua, sebelum pulang seperti yang kami janjikan belanja coklat.
Eits malam pertama di Bali giliran saya manggil tukang pijit dan kerokan karena berasa badan ga enak kena angin kencang di Pinggir Danau Batur, tidur cepet paginya segeran.

2. Pahami Kesukaan Anak
Sebagai Orang Tua saya paham banget apa yang anak-anak inginkan dalam waktu dekat, nah hal itu buat senjata saya untuk.memberi semangat kepada mereka. 
Tidak semua keinginan anak kami turuti, dan anak-anak bermain HP juga tidak setiap hari, itu bisa jadi salah satu senjata memberi bonus waktu untuk bermain, salah satu contoh ya.
Ichi sedang hobby menggambar dan pengen banget punya alat gambar merk tertentu harga mahal itu juga bisa saya pakai senjata (sejauh ini sih anaknya belum minta).

Ranggi mulai balik ke hobby lama lego dan minta lego yang lebih susah merangkainya, nah bisa buat senjata kami juga ini buat reward mereka.

Pengalaman kami ketika Traveling di Luar Negeri
 -) Memilih jam terbang malam, waktunya tidur
 -) Menyiapkan mainan murah-murah biasa saya beli di abang-abang sejumlah hari kami pergi, mainan tersebut saya berikan kepada mereka sebagai reward harian, kalau di hari itu tidak rewel, semangat jalan kaki, tidak minta gendong (ketika usia 3than), tidak mengeluh, jadi anak baik dapat rewardnya.

- Reward harian juga bisa berupa makanan atau cemilan yang mereka inginkan, cemilan kesukaan yg mahal juga saya siapkan ketika di Indonesia, maklum ya di negara orang tuh mahal belum tentu Halal.

- Reward besar di akhir perjalanan kami, biasanya berupa mainan tapi harga sudah kami batasi. Selama liburan tidak rewel happy di akhir liburan kita mampir ke Toko Mainan yuhuuu.... 

Reward ichi ketika di Paris yg dia dekap mentok kisaran harga kalau di rupiahkan 200rb.

Dan mereka excitedd....
Disaat mereka lelah saya jadi keinget keluhan si kakak ketika usia 5th di Jepang jalan kaki mulu. "Enak ya bun yang punya mobil di Jepang" Makanya banyak bersyukur ya nakk kamu di Indonesia serba nyaman.

Kami jalan santai tapi ritmenya selang seling, disaat ritme cepat ya harus was wess wuss disaat ada waktu santai ya santai. Ketika di dalam kereta atau bus memanfaatkan waktu untuk tidur istirahat meskipun sebentar.
Kalau ke Luar Negeri ketika naik kereta atau bus, menyempatkan diri untuk tidur ketika diperjalanan.

(Kalau capek jalan, rehat sambil ngemil, atau ngesot di pinggir jalan spt ini)

Salah satu management waktu kami kalau di Luar Negeri, kami berangkat setelah jam kerja menghindari padat (8.30an) kembali ke penginapan malam setelah jam pulang kerja. Jam tidur anak, ketika di dalam kereta, kalau waktunya lama begitu masuk langsung menyuruh mereka tidur, saya dan suami juga. Lumayan tidur meski sebentar.


Pengalaman Ketika Traveling di Dalam Negeri

Traveling ke dalam negeri sama tapi memang banyak adventure-nya kalau di dalam negeri, karena di sini kami sewa mobil, makanan banyak yang cocok alias magerlah yaa.

Akhirnya destinasi kami kombinasi yang menantang, sama yang semi mager supaya seimbang dan badan sehat itung-itung olah raga.
Turun menuju goa hanya ini caranya baik turun maupun balik.

"Traveling Luar Negeri bikin BB kami turun, tapi kalau dalam negeri bikin BB naik"

BB turun karena banyak jalan kaki, naik tranport umum, kalau di dalam negeri BB naik karena banyak kulineran, kurang banyak gerak fisik.
Perjuangan ke goa ini sungguh woww mesti turun naik tali sedalam 60 meter, trekking menyusuri goa baru ketemu spot ini.


Senjata ampuh kami saat ini HP, disaat anak2 nice nanti sebelum tidur ada bonus main HP, selama ini main HP hanya weekend saja. 

Waktu weekend kalau kami sedang traveling anak2 perhitungan waktu euyy, nanti kami ganti waktu bermainnya. 

3. Melibatkan Anak 
Destinasi yang dituju kami melibatkan anak-anak, apalagi ke Luar Negeri mereka pengennya kemana saja sambil kami tunjukkan. 

Nanti kami kumpulkan, kami buat anggaran kalau mahal-mahal ya kami kombinasikan jangan semuanya tar bikin kantong jebol.


4. Berikan Reward
Seperti saya jelaskan di point nomor 2. Memberikan Reward harian dan di akhir traveling.

5. Pilih Penginapan yang Kids Friendly
Penginapan yang kidsfriendly biasanya mahal nah kami kombinasikan dengan penginapan biasa juga. 

Tujuannya selain hemat juga supaya anak-anak tidak terbiasa menginap di tempat mewah. Ternyata kebiasaan seperti itu berdampak kok, mereka tidak komplain ketika menginap di tenda camping, mau menginap di Guest House murah atau mahal sama saja tetap happy.

Ketika di Luar Negeri banyakan kami menginap di Apartemen karena fasilitas lengkap bisa memasak, mencuci baju pakai mesin cuci.

(Ada lho anak yang kalau pergi menginap di Hotel Jelek tidak mau, mending pulang tidur dirumah, nah karena kami membiasakan semenjak kecil jadi mereka menerima apa adanya)

6. Hindari tempat Ramai / Antri hanya untuk Foto

7. Bawaan Simple
Kebanyakan bawaan membuat repot sendiri terutama di Luar Negeri tidak ada potter yang akan membantu kita. Maksimal yang kami bawa 2 koper dan 1 ransel berisi printilan kebutuhan selama di pesawat.

Sebelum berangkat kami membaca medan dan riview destinasi yang kami tuju terlebih dahulu, hal tersebut akan menentukan berapa koper atau tas apa yang akan kami bawa.

Misalkan ke Pulau Derawan kami ada agenda camping di Bukit Embun Penajam Paser Kalimantan, nah kami siapkan tas ransel yang berisi baju yang cukup buat satu malam. Koper kami mencari penitipan.

Ke Jepang ketika ke Tateyama Kurobe dimana dilarang membawa koper, nah kami siapkan tas gunung untuk 2 hari 1 malam, koper kami kirim ke penginapan berikutnya.


Traveling dalam negeri kami biasa koper kabin atau 1 koper bagasi didalamnya terisi peralatam snorkling, baju renang dan baju ganti. Meskipun landing sudah ada yang menjemput tapi tetep kami males repot dengan bawaan yang banyak.


8. Jadwal Pesawat
-)Keluar Negeri
- Jam terbang malam waktu tepat untuk tidur selama perjalanan
- Kalau Transit usahakan transit pagi atau siang sehingga bisa explore Negara Transit

-) Kedalam Negeri
- Penerbangan pagi-pagi sehinga begitu landing bisa langsung Explore
- Pulangnya malam penerbangan terakhir sehingga seharian masih bisa explore

9. Bagaimana mengajarkan anak ke destinasi Menantang adrenalin?

Berjalan seperti air saja, berawal dari Umroh hari terakhir ada yang mengajak naik ke Goa Hira' Mekah. 
Saya melihat gunungnya saja sudah lierr rasanya,,, anak2 selama Umroh oktober - November 2019 anteng aja aktifitas Hotel - Masjid gitu aja eeeh ketika ada yg mengajak sesuatu yg menantang kok mereka mau.

Saya dan suami deg juga karena belum pernah naik gunung, berbekal bismillah jalan eeeh ternyata anak2 itu kuat mereka sampai duluan keatas di Goa Hira.
Bawahnya jurang, pertama kali anak-anak naik gunung dan saya amazing ternyata mereka happy ga ngeluh.

(Puncak Jabal Nur, dimana ada goa kecil, Goa Hira tempat Nabi Muhammad menerima wahyu)

Sepulang Umroh diterpa pandemi, alhasil kami banyak explore Indonesia, suami kalau mengajak medan menantang tidak bilang ke anak sih. 


Alhamdulillah mereka santai aja, bagi kami itung2 olah raga buat anak2 apalagi pandemi kan?

Kalau medannya sangat menantang kami beri reward biasanya sih makanan kesukaan (fastfood /Mac D/Hokben/ Indomie makanan mewah mereka) atau belanja cemilan (coklat), yupp sesimple itu anak2.
( Murni jalan kaki pulang pergi 2 jam meskipun ditawari becak dorong tetep tidak mau, berangkat jam 3 pagi ke kawah ijen)

10. Mengenalkan Anak kepada sesuatu yang baru

Supaya anak-anak kaya akan pengalaman, dengan mengenalkan mereka hal yang belum pernah mereka lakukan, pasti mereka excited seperti :
- Surfing
- Parasailing
- Jetsky
- Snorkling
- Berenang bersama Hiu 
- Berenang bersama ubur ubur
- Naik kapal tradisional
- Menginap di penginapan penduduk superrr duper pedesaan banget
- Camping
- Ngemper tidur di lantai bandara kedinginan
- Naik gunung 
- Ke goa Tengkorak


11. Menghindari Tempat Belanja
Alhamdulillah kami bukan penggila belanja atau pemburu barang branded. Dalam mainset saya akhirnya tertular ke anak-anak, pilih kalap belanja atau pulang traveling kita traveling lagi ke tempat lain?

Tapii saya juga buka JASTIP, nah cara mengatur waktunya bagaimana??

- Lokasi belanja yang dekat dengan penginapan
- Fokus pada barang yang mudah didapatkan misalkan sepatu Onitsuka Tiger biasanya saya belanja ketika mau pulang dengan membawa data fiks barang yang sudah di pesan.
- Mengalokasikan waktu untuk belanja barang pesanan, anak2 dan suami biasanya malah membantu atau mereka menunggu sambil jajan. Itupun tidak lama kalau permintaan aneh2 susah saya cancel.

Ulasan tentang traveling plus jastip bisa di baca di sini 👉 Familytrip sekaligus JASTIP


Tips berburu tiket promo bisa klik di sini TIPS HUNTING TIKET PROMO

Sekian dulu semoga bermanfaat 👌

Keyakinan kami sebagai Orang Tua, berbagai pengalaman yang anak-anak dapatkan Insya Allah kelak berguna, termasuk dalam hal beradaptasi dg segala kondisi.

Foto dibawah ini adalah kondisi diluar prediksi kami, Ranggi sampai cuma kelihatan matanya, kami ber-4 selepas subuh waktu Perancis berjalan kaki, melewati perkebunan gandum nan sepiih, kabut, gerimis, suhu udara 1 digit menuju stasiun kereta, mau naik taksi belum ada jam segitu, shuttle juga baru ada jam 7 pagi, kereta kami ke swiss pagi tidak bisa rechedule. Alhamdulillah sehat kuat tidak ada yang mengeluh, masih diselingi sambil berlari2 pula. Kenangan yang tak mungkin terlupa di benak kami dan anak2 serunya suka duka traveling.

Posting Komentar

46 Komentar

  1. Setuju dengan semua tipsnya, terutama passion anak. Diupayakan satu server dengan passion orangtuanya. Dan juga belajar sesuatu yang Baru. Dari perencanaan perjalanan saja sudah belajar manajemen waktu dan keuangan. Terima kasih

    BalasHapus
  2. Wow banyak sekali tipsnya mba, bermanfaat banget nih, memang sebaiknya liburan yang anti mainstream dan gak banyak belanja ya biar bisa traveling lagi ke tempat yang baru, cukup fokus aja mau liburan di tempat yg ingin dikunjungi

    BalasHapus
  3. Bisa liburan yang kita inginkan tapi bisa dilakukan bareng keluarga itu hal langka. Mbak Yeni beruntung sekaliii. Cita-cita saya juga gini. Kalo dah berumah tangga dan punya anak mau mengenalkan mereka ke alam biar doyan jalan juga. Haha.

    BalasHapus
  4. Tipsnya keren-keren. Dan memang anak yang awalnya sakit tapi dia dapat kesenangan yang dia idam idamkan yakni liburan bisa mengobati rasa sakitnya..pengen rasanya juga mengajak keluarga liburan ke tempat-tempat mainstream. ,tapi apa daya, kantong tipis 😁

    BalasHapus
  5. Masyaallah tabarakallah. Yang terpenting orang tua tenang dan kompak, ya. Belum bisa begini, nih, jadi belum diberi rizki jalan-jalan jauh. 🤭

    BalasHapus
  6. Tapi beneran saya gitu juga mbak, suka panik. Apa perempuan cenderung gitu ya. Liburan itu memang sebaiknya harus dinikmati ya mbak jadi ketika pulang dari liburan pikiran jadi fresh

    BalasHapus
  7. Benar sekali, Mbak. Kalau mau traveling, itu harus terus berpikiran happy. jadi jalani saja. karena memang, kalau dari awal sudah kepikiran ini itu, malah jadi beban tersendiri. Padahal kan, mau liburan buat senang-senang hehehe.

    BalasHapus
  8. Orang tua itu teladan bagi anak ya. Jadi apa yg dilakukan, itu yg akan dituruti. Orang tua harus bersikap tenang meski ada risiko. Dengan komunikasi dan pemahaman, insyaallah ya anak jadi tau dan bertanggung jawab juga

    BalasHapus
  9. mantap banget usia 3 tahun udah diajak trip mandiri ke luar negeri. Emang tenang itu 80% solusi, ya.

    BalasHapus
  10. Samaan kita mbak kalau naik pesawat dan jarak terbang jauh, saya selalu terbang malam. Jadi gak terasa tahu tahu sudah sampai. Alhamdulillah senang membaca tips traveling bersama anak anak, reward dan memahami anak anak itu penting yaa

    BalasHapus
  11. Kalau lagi piknik saya juga menghindari tempat foto yang antriannya banyak mbak, walau penasaran, tapi bikin bt tuh antrian. jadinya malah motret orang yang antri aja.

    Hihi... bisaan gitu ya, kalau traveling ke luar negeri BB turun, kalau wisatanya dalam negeri BB bisa naik karena kulineran di tempat wisata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cobaa mbaa next ke Ln mandiri, dijamin BB turun deh apalagi di Jepang, mertuaku turun 5kg

      Hapus
  12. WOW jalan-jalan terus, keren banget!! Setuju sih, ajak anak tetap mandiri saat traveling sekalipun. Bawa juga mainan favorit dan kasih reward sebagai hadiahnya. Makasih tipsnya

    BalasHapus
  13. Nah ini tipsnya [enting banget di bookmark, soalnya banyak juga yang masih parno kalo bawa anak2 traveling jauh2. Takut kecapean, masuk angin, ngga kuat bla bla, kalau ngga di coba ya kita ngga pernah tahu ya mba. Aku setuju bagian libatkan anak dalam semua hal termasuk destinasi wisata apa aja yang pengen dikunjungi.

    BalasHapus
  14. Asyik banget ya mbak bisa liburan dengan anak-anak. Walaupun emang tantangannya gede banget. kami juga suka jalan-jalan tapi bellum berani kalau ngetrip ke tempat yang rada ektrem.

    BalasHapus
  15. Wah sesuatu juga ini mengajak anak berwisata di tempat anti mainstream.
    Bisa menggugah suasana juga ya, sambil belajar berani

    BalasHapus
  16. Keren banget sih mbak. Harus baca semua artikel di blog mbak nih, biar teracuni semangat traveling. Seru banget ya kalau bisa family trip gini? Btw pernah nulis soal menyiapkan dana khusus buat family trip nggak mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pernaah mbaakuuu bahkan sudah q buat youtubenyaa...aq masukin skalian yaa di tulisan diatas

      Hapus
  17. Noted nih tipsnya, kekuatan pikiran juga ngaruh ya Mbak... Liburan sehat selamat bahagia...
    Anak-anak juga udah terbiasa yakk..
    Btw, aku ngeri pas di guanya... Heheh

    BalasHapus
  18. Wah ,ini tips yang aku perlukan
    Anak anakku sih kecil kecil
    Agak effort juga kalau ajak ke tempat yang menguras energi
    Tapi mau coba terapin tips ini

    BalasHapus
  19. Masya allah seru banget ya mba liburan sekeluarga bawa krucils juga, belum kebayang nih bakal serepot apa hahhaa... aku yg anaknya gampang panikan mesti banyak belajar dan nata emosi nih klo udh jadi orang tua dan bawa anak-anak liburan kaya gini

    BalasHapus
  20. Aduh Gua Hira, ini salah satu gua yang sering disebut bocil nih karena punya buku tentang Nabi Muhammad, semoga nanti ada rejekinya biar bisa ke Gua Hira kayak mbak Gusti Yeni yaa, aamiin

    BalasHapus
  21. Mau tanya donk, kak Gusti..kalau misalnya di negara tujuan ternyata cuacanya unpredictable dan outfitnya gak memungkinkan, berarti harus belanja outfit lagi yaa..
    Dan ini memungkinkan gak anak-anak bawa-bawa koper tambahan karena di luar prediksi?

    Yakin sih, kalau travelling...pasti melewati berbagai ujian yang justru disinilah letak komunikasi produktif antara pasangan dan orangtua terhadap anak-anak.
    MashaAllah, kak Gusti dan keluarga keren banget~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Accu wheater / aplikasi cek cuaca harian sangat akurat apalagi di luar negeri. Ketika membuat ittinerary kami sudah cek suhu cuaca harian kak.

      Untuk bawaan outfit misal kurang hangat kami pernah beli di negara orang jaket, pernah jugabeli koper kebetulan diskon dan pas membutuhkan buat pulang awalnya cuma bawa 1 koper pulangnya jadi 2 koper.

      Lihat sikon di negara orang kak lendy , kalau nambah koper dan kita bisa membawanya gamasalah. Maksimal batas kemampuan kami 2 koper ukuran L itupun pas mau pulang ya. Lebih dari 2 repot bawanya anak2 dorong koper besar belum.bisa

      Hapus
    2. Nuhun kak Gusti.
      Nyatanya memang anak-anak ini kuat karena sugesti dan pikiran yang positif terhadap diri dan lingkungannya yaa..

      Jadi tenang kalau doa doa dan doa selalu untuk kelancaran selama travelling.

      Hapus
  22. wah anak-anak pada ikut umroh juga. seru banget cerita travelingnya mbak, mau diangkat anak boleh gak 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwkw dari dulu aku pengen ngomong gini. Jadi kecipratan ikutan pelesiran bareng rombongan mba Yeni. Tapi emang selalu menanti tulisan terbaru, soalnya jadi berasa ikutan jalan2 virtual.

      Hapus
  23. Setuju banget dengan semua tipsnya mbak, bener tuh yang penting selalu berpikir positif semuanya sehat dan selamat yaaah. Samaan juga sih aku termasuk panikan sementara suami lebih santai, jadi suka kebawa tenang yaaah

    BalasHapus
  24. Aku setuju nih, kalau mau liburan sama anak memang harus dimulai dari ibunya dulu. Dalam artian kitanya tetap harus selalu positif bahwa anak kita bisa, bisa dalam artian nanti beradaptasi, bisa menikmati perjalanan dan bisa lainnya. Karena aku pun biasanya kalau liburan sama keluarga terutama bawa anakku, selalu mencari yang aktivitasnya aman dan nyaman untuk anak.

    BalasHapus
  25. Iya banget sih, jadi ingat waktu pertama kali ngajak anak traveling jauh itu road trip ke Bali. Si sulung usia 6,5 tahun dan adiknya usia 1,6 tahun. Adiknya itu lagi sakit batuk dan karena libur lebaran jadi susah nyari dokter spesialis. Akhirnya aku kasih minuman yang hangat hangat dan makan terjadwal. Sampai di penyeberangan udah sembuh batuknya. Yang penting anak-anak harus nyaman dan ibu nya juga gak boleh over thinking dijamin enjoy aja

    BalasHapus
  26. Menyenangkan sekali bisa berwisata bersama keluarga, terutama mengajak anak-anak yang meskipun riweuh awalnya tapi dengan rasa excited mereka, pasti bisa diajak bekerja sama dengan baik..

    BalasHapus
  27. Salah satu yang bikin anak makin suka treveling kalau ada rewarnya ya mbak, istilahnya mereka sudah bisa diajak bekerjasama dengan baik saat traveling, Makasih banyak mbak tips nya

    BalasHapus
  28. nah iya mak, saat liburan dengan anak memang harus dipersiapkan dengan baik terutama dari kita sebagai ibunya ya... dan semua tips ini benar adanya. Intinya ketika ada apa2 pas liburan ibunya jangan panik, stay calm, chill dan sering komunikasi ke anak

    BalasHapus
  29. Tipsnya oke semua... Btw, saya termasuk jarang liburan dgn anak karena kadang waktu suka gak match satu sama lain. Jadinya liburan bareng anak, kudu dipersiapkan dgn baik dan matang

    BalasHapus
  30. Nice tips. alhamdulillahnya anak saya itu jarang rewel ketika diajak jalan-jalan. Happy aja jadinya. Cuman kalau anak lagi kurang fit biasanya saya minta reschedule jadwal ama ayahnya

    BalasHapus
  31. Sharing tips liburan yang pastinya banyak dicari dan bermanfaat banget buat pembacanya, nah aku banget menghindari tempat ramai hanya karena mau poto, apalagi kalo antri yaa, maleees...

    BalasHapus
  32. Keren banget ini mbak Yen! Banyak ajah tipsnya mbak dan sangat bermanfaat buat keluarga travelers,

    setuju dengan prinsip-prinsipnya memang sebaiknya liburan yang anti mainstream dan gak usah banyak belanja biar bisa fokus liburan menikmati suasana di tempat yg ingin dikunjungi .

    BalasHapus
  33. Benar-benar keluarga petualang ya mbak anak-anak terbiasa jalan kaki dan bercapek ria tapi tetap happy dan bersemangat, nggak rewel...

    BalasHapus
  34. Masya Allah memang keluarga suka traveling ya mba. Aku setuju sekali poin pertama karena kadang aku yg banyak khawatir. Mau camping takut ujan lah, gmn kalau anak2 sakit lah.. jdnya overthingking dan gak jadi traveling. Malah ambil tempat2 aman pdhl perlu mencoba hal baru ya mba

    BalasHapus
  35. Suka liat kekompakan keluarga Kak Yeni. Jadi Nak anak juga dah diajak tranveling ke luar negeri ya. seruuu.

    BalasHapus
  36. Terima kasih banget ya Mbak. Ini tips berguna banget. Kebetulan saya dan suami suka traveling. Pengen banget anak-anak nanti juga gak rewel diajak traveling. Ide kasih reward harian beli diabang jualan patut ditiru ini. Anak tahunya kan mainan. Soal harga mana tahu mereka ya.

    BalasHapus
  37. Traveling bawa anak itu memang harus nyetok sabar banyak2. Apalagi kalau anaknya masih balita whua aku bisa emosi kalau ga sanggup

    BalasHapus
  38. Berguna sekali tipsnya mba, saya pengen banget ajakin anak-anak juga travelling nih semoga ada rezekinya bisa ikuti jejak seperti mba :)

    BalasHapus
  39. Kalo urusan antri panjang, beneran skip deh Mak di mana aja males banget rasanya kalo harus buang waktu buat ngantri. Apalagi kalo tempatnya bukan yang beneran bersejarah atau cuma viral sementara. Mending ke tempat yang beneran ada value history-nya aja.

    BalasHapus