Punya Uang di Rekening Tapi Miskin di Negara Orang (Metode Pembayaran di New Zealand)

Pengalaman sedih bingung campur aduk kami di hari terakhir di New Zealand.

Jadi begini Kota terakhir yang kami singgahi setelah 8 hari keliling New Zealand adalah Kota Wellington. Kota terbesar ketiga setelah Aucland dan Chrischurch. Di Kota Wellington kami tidak menyewa mobil dikarenakan harga sewa mahal sekali termurah 1.8 juta/hari. 

Niat hati kami akan mencoba transportasi umum di Kota ini, pilihan menginap di dekat dengan bandara sekitar 1,4 km.

Begitu landing karena suhu dingin bawaan banyak akhirnya kami memutuskan naik taksi dari bandara ke Airport Motel nama penginapan kami, dari naik taksi sampai keluar parkiran ternyata jauh argo taksi sudah menyentuh 9$NDZ, keluar bandara melewati hamparan rumput dan lautan baru terlihat berjejer bangunan salah satu hotel kami so total tarif taksi yang tertagih 30$ndz (setara 300rbanlah ya). Mayan yaa tapi gapapalah emang jalurnya sepihhh....

Sampai hotel kami titip koper karena jadwal cek in masih lama, untuk keesokan hari kami kembali ke bandara dari hotel disediakan nomor untuk menghubungi taksi.

Sebelumnya teman saya Mbak Indah yang bertugas di KBRI NZ di Wellington bilang kemana-mana naik Uber saja karena bus lama semenjak pandemi NZ kekurangan tenaga kerja.

Dari Hotel kami akan menuju pusat kota tepatnya di area Cable Car Wellington, tiket by online nail Cable Car sudah lama kami beli. Cek ricek naik bus oooalah ternyata 1 orang 5$NDZ setara 50rb kalau uber 20$ndz / 200rb mending uberkan yaaaks....

Orderlah uber menggunakan kartu debet mandiri/bca/googlepay tidak bisa, maunya credit card, kami bayar pake CC.

Ketika naik taksi dari bandara ke hotel kami juga pakai CC langsung gesek dengan mesin ADC di mobil.

Pada malam hari sudah pukul 9 malam ada sesuatu yang mesti kami beli kebetulan tidak jauh dari hotel ada berjajar supermarket tapi kondisi saat itu hujan angin dingin banget, membuat kami memutuskan naik uber dari hotel ke supermarket 7$ndz setara 70rb.

Proses belanja lancar tapi ketika membayar pakai debet mandiri di tolak jelas2 ada saldo, pakai CC ditolak juga padahal limit banyak, deg2an dunk akirnya pakai debet BCA bisa plong....

Tau ga teman-teman selama di New Zealand beberapa kali kami mengalami hal tersebut (ada yang debet mandiri bisa tapi debet bca ditolak, ada ketiganya tidak bisa) jadi siap2 spot jantung tapi terbantu dengan membayar cash nah saat itu cash kami sudah kami habiskan.

Sepulang dari supermarket pesan uber gagal terus ditolak terus sampai ganti metode bayar, kami pikir mungkin krn sudah malam akhirnya kami jalan kaki saja di tengah hujan malam nan dingin pakai jas hujan yang selalu ready.

Hari berikutnya kami akan ke bandara mengalami hal serupa pesan uber ditolak berbagai proses bayar akhirnya pesan taksi via hotel, pikiran saya tar gesek pakai kartu atau kalau ga bisa tarik tunai di atm bandara.

Kepanikan di mulai.....

Setiba di bandara kartu CC, kartu debet mandiri, debet BCA semua decline untuk bayar taksi 22 $NDZ setara 220rb. Mulai dunk cemas mana cash bener2 habis akhirnya lari mencari ATM di bandara Alhamdulillah tidak jauh dari lokasi berjejer ATM langsung transaksi ya ampyun di tolak semua (ATM mandiri saya, suami dan ATM BCA) padahal rek mandiri BCA ada saldo semuaa lho...

Cemaas bingung antrian cek in panjang dan loket hanya di buka satu, waktu terus berjalan....

Auto saya hubungi Mbak Indah minta tolong transfer NDZ ke sopir taksi tidak diangkat, telfon Mbak Ambar yang di Sydney minta solusi juga tidak diangkat.

Sopir taksi sudah marah marah akhirnya dicoba sekali lagi CC kami tetep gagal, dia gesek nomor CC pake kertas dan kasih nominal semacam cek dan saya tanda tangan sambil marah2 dia langsung ngacir. (Kasus sopir ini nanti bayarnya bagaimana belum ada solusi ya ....)

Ya Allah dalam hatiku semoga dapat rejeki lain pak sopir taksinya....

Bergegas kami ke antrian Qantas yg lama banget tiba giliran kami ternyata ada aturan baru sebelum cek in harus isi web bea cukai indonesia declare auto dadakan dunk isi mundur dulu, proses isi tidak cepet ya butuh waktu karena tinggal kami penumpang yang tersisa akhirnya bagasi kami ditimbang.
                              ini linknya

Tragedi lagi petugas minta bukti vaksin suami bisa tunjukin nah OON nya punyaku aku uninstal di HP, auto instal lagi dan ga berhasil2 eeeh tiba2 inget kalau setiap pergi selalu ready hardcopy ubek2 tas tunjukin hardcopy langsung disuruh larii ke gate 49.

Ealah setelah ngos ngosan sampai di antrian X Ray panjangnyaa, lagi lagi cuma 1 konter yang dibuka, sabar antri krn deg degan akhirnya kami meminta ijin ke semua orang di depan kami supaya kami bisa duluan, begitu sampai di petugaspun kami ditanya sudah ijin sama semua orang di depan kami belum? Kami jawab sudah akhirnya proses cek ricek barang lanjut antri lagi di imigrasi,.lagi lagi hanya 1 konter yang buka sabar menunggu antrian setelah imigrasi kami masuk lagi kedalam ealah berhenti lagi proses di endus tas dan badan kami oleh anjing pelacak setelah aman lariiiii lagi masuk pesawat.

Alhamdulillah plong masuk pesawat langsung tinggal landas....
Tiba di Sydney aktifkan hp baru ada notif dan tlp dari mb indah maupun mb ambar saya cerita kronologisnya tapi Alhamdulillah yaa sudah bisa terbang...

Mbak Ambar bilang memang di Australia pengalaman dia awal datang kartu debet CC gabisa dipakai atau kadang bisa kadang tidak jadi untung2an akhirnya dia pakai kartu australia (krn student). 

Nah menurut mb Indah di New Zealand tidak semua mesin gesek bisa membaca kartu debet kita tapi aneh lho mesin ATM gak bisa jelas jelas ada logo master atau visa.

Kartu ATM kami (mandiri & bca) sudah berkali kali di gunakan di negara orang tidak masalah (eropa, jepang, singapore, malaysia).


Transaksi kami yang di tolak

1. Pembayaran hotel di lake tekapo kartu CC, debet semua tidak bisa akhirnya bayar cash. Keesokan harinya belanja pake CC bisa,  kan aneh? Kalau soal limit kami yakin adaa (meski limit kami emang tidak banyak) ...

2. Pembelian bensin melalui counter di Kota Timaru, bisa pakai debet mandiri
3. Pembelian Mac D di Kota Timaru pakai debet gagal semua akhirnya cash

4. Pembelian bensin self service di Aucland, debet gak bisa tapi CC di hold 150 $NDZ

5. Pembelian BBM di Christchurch pake debet BCA declined, debet mandiri declined, pake cc mega bisa
6. Bayar uber hanya bisa CC 2x berhasil yang ketiga gagal terus

7. Pengambilan tarik tunai debet di ATM NZ baik kartu ATM logo ViSa / Master tidak bisa semua (masih tanda tanya apanya yang salah)

8. Deposit sewa mobil pakai CC
9. Belanja di Countdown chrischurch sempet deg degan debet mandiri dan cc declined akirnya bisa pakai debet bca
10. Mayoritas transaksi kami sejak landing sampai kartu mulai bermasalah kami sering membayar cash, ketika cash mulai menipis baru pakai debet / credit card yg ternyata diluar prediksi kami.
hasil rekapan nota belanja selama di NZ mayoritas kami bayar cash

Hikmah dari kejadian kami 

1. Sedia uang cash jangan dihabiskan sebelum benar-benar pulang, tapi untuk membayar toll & bensin self service tidak bisa cash


2. Punya stok CC lain, karena mayoritas yang lancar transaksi menggunakan CC (bayar toll, beli Mac D, beli bensin kalau tidak mau di hold cari bensin yang ada mini market dimana bayarnya langsung kekasir.

Tapi memang ada resikonya pakai CC seperti
- pembayaran bensin self service menggunakan CC ada dana yang di hold gedhe di Aucland 1.5jt di Te Anau 2jt
Baru di kota timaru kami menemukan tulisan seperti ini kalau membeli bensin dengan kartu kredit makan akan di pre-authorisation 200$ndz, ini di pom bensin yg self service.

- sewa mobil juga ada deposit yang di hold dari CC jumlahnya juga gedhe dan tidak langsung balik semua butuh proses minim 7 hari kerja

Berarti di NZ ini tidak familiar buat sobatku yang tidak memiliki CC.

Tips Bagi Yang Pengen ke New Zealand tapi tidak memiliki kartu kredit 

1. Booking hotel langsung bayar di aplikasi 

2. Sedia uang cash banyak pastikan terencana pengeluarannya

3. Pilihlah pom bensin yang ada petugasnya, emang tidak banyak tapi ada, dan jangan mepet isi bensin

4. Sewa mobil kalau bisa bayar deposit cash tapi kalau tidak bisa pinjem CC teman, karena kalau pake debet baliknya deposit lebih lama lagi bahkan bisa hilang

5. Ikut tour travel
Sementara seperti itu yaa nanti kalau ada tambahan aku update....

Update Perihal Kejadian di Atas

1. Versi Bank Mandiri
Semua kartu itu sesuai ketentuan BI harus sudah chip, selain chip, disitu ada jg magnetic strip. Baik di chip maupun magnetic strip semua ada data kartu, ketika chip rusak, maka yg terbaca adalah data di magnetic stripe. 
Nah... kondisinya adalah data di magentic stripe itu riskan bgt dicuri alias diskimming, makanya ketika chip rusak maka otomatis data magentis stripe terpasang parameter buat jagain supaya ga kena skimming.

Saran kalau mau ke Luar Negeri lapor ke Bank untuk membuka parameter / tukang jaga saldo rekening kita dan cek ATM kita rusak gak chip n magnetic stripe karena mudah rusak ketika sering dekat dengan HP.

2. Versi CC Mega Suami
Malam sekitar pukul 09.00 waktu Wellington masih bisa di gunakan untuk membayar uber setelah itu di blokir oleh Bank Mega karena ada indikasi penyalahgunaan kartu.

Kesalahan kami ketika kami akan pulang order decline terus tidak langsung telfon CC mega untuk menanyakan perihal tersebut. Sudah malam sih jam 12 malam disana keesokan harinya kami persiapan pulang saya pikir kalau CC gabisa ya sudahlah pake debet atau tarik.tunai di ATM eeeh zonk ternyata.


3. Versi BCA
Gak beda jauh dengan Bank Mandiri, jadi perlu informasi ke Bank cek kelayakan kartu kita dan buka parameter. 

Nah sepulang dari New Zealand teman saya mb Ina ke  Eropa beliau tidak punya CC sebelum.berangkat ke BCA memaatikan biat transaksi di eropa.eeeh berulang kali gagal lho...dia bawa stok.cash sih...tp pas beli tas branded decline akirnya nebeng CC temennya dia langsung transfer.

Sekian dulu yaa mau lanjut nulis budget familytrip.mandiri ke New Zealand kemarin beserta ittinerarynya dari ujung ke ujung kami jelajahi.

Sudah Release Budget Ittinerary Familytrip.Mandiri kami.ke New Zealand dari North to South Island ini yaaa bisa di klik

Update tambahan terkait kasus bensin karena kami pulang akhir Februari 2023 sedangkan tagihan CC suami 17 Maret 2023 begitu release tagihan untuk BBM yg kena biaya lebih ditagihkan normal, deposit sewa mobil juga tidak ada alias tdk tertagih, biaya taksi bandara wellington krn gada uang kartu decline semua akhirnya baru tertagih Mey 2023 .
Jadi ketika decline melulu akirnya kartu cc di gesek ke kertas tagihan kemudian tanda tangan plus nominalnya.


Artikel terkait New Zealand kami  bisa di link dibawah ini ya

Posting Komentar

69 Komentar

  1. Duuh bacanya aku deg-degan banget Mbak Gusti Yeni. Membayangkan ada di luar negeri dan kartu debit maupun kredit gak bisa dibaca semua.. huhu
    nanti kalau sudah ditanyakan ke Mandiri atau BCA, bikin postingan lagi ya Mbak

    BalasHapus
  2. Astagaaaaaaa mbaa, jantungannn aku hahahha

    BalasHapus
  3. OMG Repoooot yaaaa jeng!
    Kalo aku udah jantungan itu! Negeri orang memang masing-masing ada aturan uniknya sendiri ya. Paling aman emang kudu tanya dulu ya, ke situ kudu pake ATM dan CC apa!

    berasa orang misqueen yo, semoga semangat balik lagi pake CC anyar hehehehe

    BalasHapus
  4. Mbak Gusti, aku deg degan baca ceritanya. Syukurlah semua sudah bisa dilewati meskipun pasti banyak panik dan cemasnya saat itu ya. Pengalamannya sangat berharga, bisa jadi informasi yang sangat berguna buat yang mau ke NZ.

    Sedia cash banyakan dan mungkin juga mesti punya beberapa CC, sertu kartu bank lainnya, tampaknya akan sangat membantu kala berada di sana ya mbak.

    BalasHapus
  5. Ya ampyuuun aku ikutan sport jantung membaca kisah nyata mak Gusti di New Zealand ( Heran juga ya kenapa ATM beberapa kartu debit maupun kredit jadi susah di sana padahal saldonya buanyak hhmm :( Makasih tipsnya nih kita jadi tahu deh kalau kapan2 ke New Zealand kudu ready uang cash dan CC lain. SIp.

    BalasHapus
  6. Ya Allah, Mbaak.. setiap langkah perjalanannya saya ikuti dengan deg-deg-an. Wah kalau ngalamin seperti itu, saya bisa-bisa panik, deh!
    Cerita perjalanannya Mbak Yeni jadi pelajaran berharga bagi saya. Kayaknya memang mending pakai tour travel aja hehehe... biar tenang, banyak temennya.

    BalasHapus
  7. Ikut deg2an bacanya... tp kalian mmg 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mbak yeninya gak panikan, jadi masalahnya bisa cepat kelar. molly akut degdegan loh bacanya, soalnya pingin jalan2 juga ke LN tapi repot juga ya klo gak ada uang cash

      Hapus
  8. Ya ampun kebayang kepanikannya saat itu, jangankan di LN perjalanan negeri pake kartu yg kadang terkendala tuh suka bikin panik
    Syukurnya semua bisa terlalui jadi pembelajaran banget ya mba. Makasih udh sharing dan berbagi tips nya

    BalasHapus
  9. kebanyang deh ini deg-degannya ya mbak. Aku biasanya kalau ke LN suka ngecek dulu, kira-kira kalau pakai kartu debit bank apa saja yang lancar untuk transaksi dan ambil atm. Kebetulan memang setiap ke LN aku lebih sering pakai debit BCA atau HSBC.

    BalasHapus
  10. Aku ikut deg-degan bacanya! Secara, aku juga nasabah BCA. Ya, meskipun belum pernah mengalaminya tapi New Zealand jadi destinasi wisata yang ingin aku kunjungi. Thank you mbak udah berbagi tips dan cerita ~

    BalasHapus
  11. Perjalanan yang bikin deg-degan. Tapi, seru juga dan jadi pelajaran berharga. Semoga gak kapok ke NZ ya, Mbak

    BalasHapus
  12. Pengalaman yang bikin deg-degan. Tapi, jadi pelajaran berharga ya, Mbak. Mudah-mudahan gak kapok ke NZ

    BalasHapus
  13. Ya Allah ... gimana itu ceritanya kartu pada ditolak. Kudu ready aneka kartu debit dan CC yah buat amannya plus cash. Ikutan pening ... sampe potong antrean harus izin ke penumpang lain. Bagus banget ini.

    BalasHapus
  14. Kebayang paniknya memang mba pas mau bayar taksi khususnya tapi nggak bisa. Satu sisi sopir taksi juga sudah menunggu . Aamiin atas doanya untuk sopir taksinya. Iya penting juga bawa uang cash kemana mana dan cukup kalau di luar negeri. Aku bbrapa kali gitu jadi nggak pernah pakai kartu debit

    BalasHapus
  15. Waah, bagian-bagian dramatic gini malah bakalan unforgetable banget yaaa..Hikmahnya jadi pengalaman seru dan bisa jadi berguna banget bagi orang lain. Terus, terancam ketinggalam pesawat tuh bener2 menjadikan setiap detik berharga. Bersyukur terlampaui semuanya yaaa....

    BalasHapus
  16. Gawat juga ya enak2 jalan di luar negeri ehh gak bisa bayar krn kartu ditolak. Huhuu.. kok bisa? Nyebelin banget :O

    BalasHapus
  17. Bacanya aku ikut deg-degan pas gak terbaca. Mana di negara orang kan. Di negara sendiri aja kalau dihadapkan pada situasi kaya gitu juga pasti panik. Semoga ada solusi dari bank terkait ya mbak. Repot juga kalau setiap trip decline.

    BalasHapus
  18. wah aku bacanya jadi ikutan sport jantung banget mba Yeni, bener2 preparationnya harus double bahkan triple ya untuk soal pembayaran ini. Bakal aku noted kalau suatu saat ke New Zealand nih

    BalasHapus
  19. Wah pengalaman yang mendebarkan ya mba klo soal uang ini. Mungkin karena NZ ini negaranya tidak terlalu besar seperti di eropa jadi sistem pembayarannya gak diratain semua ya. Memang yg paling bener harus selalu sedia uang cash deh ya biar aman urusan transaksi hehehe

    BalasHapus
  20. Ceritanya bikin ikut deg-degan euy..Pernah ngalamin juga untuk masalah vaksin, ya di Indo sih, pakai aplikasi pedulilindungi, mana gak ada paket. Untung ada yang mau numpangin hotspot ehehe..

    Benar sih, uang cash harus siap sedia, gak bisa terus ngandalin card atau bayar mobile, karena sering kendala di jaringan..

    BalasHapus
  21. Lha kok ikut deg-degan ya karena uang cash habis, eh kartu-kartu gak bisa dipakai. Aku sih bakal heboh sendiri, apalagi de negara lain. Catet yak tipsnya dan jangan lupa tetap jangan ngabisin duit tunai

    BalasHapus
  22. Ya ampun, Mbak, aku jadi ikut deg-degan selama baca pengalamannya di Wellington. Sama jadi kepikiran sama taxi drivernya yang marah-marah itu. Kok bisa ya kartu BCA dan Mandirinya nggak bisa digunakan di tempat-tempat tertentu saja?

    Tapi tetap seru, sih, sempat ketemuan sama Mbak Indah di Wellington, yaaa. Semoga next trip sudah ada solusinya untuk kartu kredit dan debitnya ini, ya, Mbak.

    BalasHapus
  23. wah beneran nih kalau Indonesia paling gampang urusan pembayarn. tinggal scan pake Qris hahaha. aku lo mbak pernah ga bisa ambil duit di Jeddah untuk bayar taksi. bersyukur banget di Indonesia itu punta Gojek, lebih praktis daripada uber menurutku

    BalasHapus
  24. Setiap perjalanan jadi banyak pengalaman dan cerita ya..
    Rada serem juga kalau sampai semua kartu pembayaran ditolak. Rasanya campur aduk. Yang disyukuri adalah bersama a home team, keluarga tersayang. Jadi bismillah.. semua bisa asal bersama.

    BalasHapus
  25. sama kayak mba rani, aku bacanya sampe mrengut mrengut mbak, ngebayangin kalau itu aku sendiri misalnya, gimana ga panik kalau cash udah mulai menipis. aku sendiri termasuk jarang bawa duit cash banyak banyak, selama bisa pakai kartu ya dimanfaatkan juga
    New Zealand salah satu wishlist aku, pengn cobain roadtrip disana

    BalasHapus
  26. Wah, pasti deg deg an ya mbak
    padahal selama ini nggak ada masalah ya
    ditunggu postingan setelah ada konfirmasi dari pihak bank ya mbak

    BalasHapus
  27. Jangankan di negara orang ya kak. Saya saja sering kehabisan cash kalo pengen makan gak bisa bayar pake QRIS atau gak bisa gesek (resto hanya bisa bayar cash) saya auto panik lah..
    🤣
    Apalagi ini di negara orang ya..
    Terimakasih insight nya kak Yeni. Selalu suka baca pengalaman di negara orang.

    BalasHapus
  28. untungnya selalu siap hardcopy dokumen ya, mbak. kalau nggak, bisa2 ketinggalan pesawat nih. Repot urusannya, hhh
    noted nih tipsnya, siapa tahu bisa ke NZ. aamiin

    BalasHapus
  29. Mbak Yeni makasih sudah berbagi informasi yang bikin deg-degan. Syukur terslesaikan
    Maaf, setahu saya, memang sebaiknya ngabarin bank- kalau mau ke LN, nanti akan open kartu (limitnya juga, jika diperlukan). Jadi bank akan tahu kalau dipakai bukan di tempat biasa. Antisipasi pencurian data nasabah CC/debit ini. Yang menerapkan ini bank lokal biasanya mesti ada logo Visa dll. Kalau CC keluaran bank asing seperti Citibank biasanya lebih lancar urusan

    BalasHapus
  30. Saya pas baca kota Wellington, saya dejavu pernah baca di mana ya? Pas saya tengok jam dinding saya, merknya Wellington, Mbak hehehe.
    Tapi memang dengan kejadian ini, harusnya NZ sudah berbedah ya, Mbak Karena di negera lain pembayaran Mbak Yeni tidak bermaalah. Ini untuk kenyamanan wisatawan juga. Karena kalau begini, banyak ekjadian yang tidak mengenaknya. Alhamdulillah, Mbak Yeni bisa masuk pesawat dan terbang sesuai jadwal.

    BalasHapus
  31. itu salah satu serunya traveling mandiri ya mba, banyak yang bisa jadi bahan kenang-kenangan dan pembelajaran, dulu saya malahan sendirian jadi kalau ada apa-apa bingungnya sendiri, tapi kalau udah terbiasa fun aja, kayak yakin tar juga selesai deh hehehe, semoga saya bisa menetap lama di negara ini

    BalasHapus
  32. Ga sabar mba aku nungguin cerita seru lainnya saat perjalanan ke NZ, suka dukanya selama di sana, pasti banyak banget ya, terus soal imigrasi bagaimana mba ada yang bikin ackward dan degdegan ga mba? sharing soal kulinernya juga ya mba, ditunggu

    BalasHapus
  33. Seru banget dan ikut deg-degan pastinya baca pengalaman Mbak Yeni di Wellington. kalau orangnya panikan, pasti tambah ribet dah urusannya, untungnya Mbak Yeni dan keluarga sudah sering traveling ya, jadi adaptasi dengan kondisi semencekam itu lumayan sat-set

    BalasHapus
  34. Ya Allah deg2an banget. Tapi memang harus lihat kondisi negaranya ya. Ga banyak copet kan di NZ? Mungkin masih aman kalo bawa uang cash. Kalau di paris malah bahaya ksrena banyak copet..

    BalasHapus
  35. Wah, keren banget bisa ke New Zealand. Pengalamannya seru dan saya jadi ikut deg-degan. Ditunggu sharingnya lagi, Mbak.

    BalasHapus
  36. Ke bank juga harus konfirmasi kalau mau ada perjalanan ke luar negeri ya. Biar transaksi "diakui"
    Ikut deh degan, tapi Alhamdulillah ya bisa dilewati

    BalasHapus
  37. Bener2 deg2an sih urusan bank di negeri orang, ya. Aku baca ulang deh biar hafal ntar kalau sampai kejadian juga di aku.

    BalasHapus
  38. wah pelajaran yang sangat berharga sekali tuh kak. Secara NZ juga kan belahan bumi ujung banget dan udah hampir deket sama antartika, benua yang terakhir ditempati oleh manusia, gitu sih menurut google

    BalasHapus
  39. Pengalaman yang sungguh bikin degdegan banget mba, demikian juga saya yang membacanya. Hahaha. Saya kalau keluar negeri kalau gak pakai cash itu gimana ya? Risau, resah, sebab sedang di negeri orang. Mungkin karena mba udah biasa ke luar negeri, jadi gak sepanik saya. Biasanya saya bisa tukarin mata uang lokal di negara tujuan minimal 2-3 juta lah.

    Menarik sekali tipsnya, terutama yang mau traveling ke NZ. Thank you mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya bawa cash 5jt mbakuu sama uang ausie jg krn transit lama disana...menjelang pulang sengaja aq habisin belanja oleh2 cashnya

      Hapus
  40. ya Allaah mbaa aslii gimana tuh rasanyaaa pasti degdegkan huhu..
    mana kalo bawa cash kan takutnya ngga aman yaahh, ya Allaah.. pelajaran bangett ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sdh bawa cash 5jt mbaa dan emang kami pakai terus pas blanja menjelang hari trakir dah tipis jd pake debet atau cc

      Hapus
  41. Ikut deg-degan bacanya, Mbak. Ternyata di New Zealand lebih ribet ya untuk urusan pembayaran.
    Kalau pengalaman kami di Aussie lebih praktis. Mungkin juga karena kami pakai kartu debit Commonwealth Bank, jadi berasa kayak bank lokal dan aman dipakai di mana pun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbaa commentwealth recomended itu aq tlp temenku di ausie krn minta tlg transfer ke rek si sopir...ternyata dia baru tidur jd ga denger telp akuhh

      Hapus
  42. Spot jantung banget pas di bandara ya, mbak. Apalagi counter buka terbatas dan antrian panjang. Bersyukur ya, mbak akhirnya dengan kesabaran bisa dilalui.

    Wah, kudu sedia beberapa ATM dan CC nih kalau ke NZ. Jadi dapat ilmu lagi nih sputar traveling. Thank you mba

    BalasHapus
  43. Kalo ga bisa transaksi di dalam negeri sih masih bisa tenang ya kak. Bisa telpon temen buat bayarin. Lha kalo di LN gini kan repot. Untung kakaknya punya beragam metode pembayaran hingga persediaan CC.

    Jadi perhatian banget nih sebelum ke LN utk periksa semua saldo tabungan hingga ketersediaan alat pembayaran CC yang sesuai di negara tujuan. Biar semua aman. Berkahnya, keribetan ini akan jadi cerita unik. Hehe.

    BalasHapus
  44. Ya ampun, perjuangan banyak ya ternyata perjalanan selama di NZ, Mbak Yeni. Buat yang mau ke NZ, alhamdulillah bisa terbantu dengan postingan ini. Semoga masuk page one ya Mbak Yeni supaya mudah ditemukan oleh yang butuh.

    BalasHapus
  45. meski pembayaran sekarang serba digital, kalo melancong ke negeri orang tetep harus bawa uang cash ya, in cash kejadian yang kakak alami bakalan terjadi. kebayang deh ngeri dan paniknya! hiks.

    BalasHapus
  46. waaa kudu persiapan juga ya finansial bukan cuma sekedar punya banyak uang aja nih hehe.. tapi kalau gak bisa dipakai juga jadi ribet :( apalagi di negeri orang

    BalasHapus
  47. Oh pantesan dulu kalau Bos-ku perjalanan dinas suka bawa cash banyak. Suka ketar ketir pegang beribu uang Euro sebelum dikasih langsung ke bos.
    Ternyata memang lebih mudah dengan uang cash y. Nah kalau pakai cc berarti benar-benar uangnya harus banyak ya buat dihold gitu.

    BalasHapus
  48. Sabarnya luar biasa kak kalau dalam kondisi seperti itu ya.
    Intinya sebisa mungkin kalau bepergian menyiapkan uang cash yang agak banyak tapi terhitung ya.

    BalasHapus
  49. Aku ikut deg-degan pas bayar taksi sama check in. Penasaran gimana jalan ke luarnya si taksi. Agak repot ya kalau jalan-jalan ke luar negeri. Emang kudu prepare banget. Apalagi soal pembayaran begini..

    BalasHapus
  50. Waduh, ikut deg-degan juga pas bacanya. Jadi pelajaran nih kalau suatu saat bisa ke luar negeri atau ke NZ buat lebih prepare lgi masalah keuangan. Apalagi diriku nggak punya CC.

    BalasHapus
  51. Duh kebayang panik dan stres ya, mau bayar tapi gak bisa. Mana di negeri orang pula yang minim kenalan. Kalau di Indonesia mungkin banyak yg bantuin

    BalasHapus
  52. Pengalamannya sangat menarik dan menegangkan... siapa yang tahu kalau di New Zealand ternyata agak sulit bayar bayar.. memang perlu sedia cash ya.. tapi bisa boros kalau gk dilimit

    BalasHapus
  53. Kalau aku langsung stres di tempat tuh, Mba. Tapi, jadi pengalaman berharga banget ya, Mba. Kalau ke luar negeri siapin uang cash yang banyak.

    BalasHapus
  54. Wah pengalaman kayak gni penting buat yg lain klo mau kesana. Apa lebih baik sih tukar uang cash aja maybe ya kl ada d luar negeri. Biar jaga2 dan aman ana

    BalasHapus
  55. duh kalau pengalaman dengan uang di negara orang itu memang selalu bikin deg2an yaa mba.. jadi inget juga ama pengalaman serupa waktu pertama kali traveling ke luar negeri

    BalasHapus
  56. Sungguh pengalaman yang nggak akan terlupakan ya mbak
    Miris juga
    ada uang di rekening tapi nggak bisa digunakan

    BalasHapus
  57. Seneng deh baca pengalamannya, detail berasa ikut dalam perjalanannya. Beberapa hal juga menjadi catatan saya kalau berencana ke tempat yang sama.

    BalasHapus
  58. seru banget pengalamannya mbak, menegangkan tapi syukurlah semua terlewati dengan lancar. Untung punya macam-macam kartu ya mbak, bisa dicobain satu satu meskipun ada yang tidak bisa digunakan semuanya... untung punya blog jadi bisa berbagi pengalaman ke banyak orang..

    BalasHapus
  59. Bukan aku yang mengalami malah aku yang tegangnya ga biasa
    Ga bisa bayangkan di negeri orang bermasalah seperti itu

    BalasHapus
  60. wah ngeri juga ya. ini bisa jadi catatan kalau keluar negeri nih biar bisa lebih prepare. ternyata penting banget ya bawa cash yang buanyakk

    BalasHapus
  61. hadeuhhhh aku jadi deg-degan mbacanya..
    jadi make debit pun blom tentu semua nerima, CC pun begitu.
    kudu sediain cash yang banyak yaaa....
    itu kalo ke New Zealand kan ya...
    kalo negera lain ndak parah gitu kan yak..

    BalasHapus
  62. Wah sangat memperjelas sekali ya, soal pembayaran emang harus gini nyimpen struknya. Btw pembayaran gini soal kurs kurs gak bingung ya mbak?

    BalasHapus
  63. sorry .. maafkan telpon mba Yenny ngga terangkat waktu subuh itu karena memang masih tidur hehehe... tapi memang sedia cash hingga detik terakhir saat traveling membantu untuk back - up kalau ada masalah dengan kartu kita. aku ngga ngeh kalau dirimu ngga pegang cash lagi hehehe..

    Aku juga masih pakai CC dan debit card Indonesia kadang - kadang di NZ mba.. tapi ngga semua transaksi diapprove, terkadang ngga tau kenapa. Biasanya kartu2 dari Indonesia oke dipakai untuk yang transaksinya online. I guess they're just being careful dan prudent mungkin ya.

    Dan sekarang jadi kebiasaanku mba untuk notify and beritahu bank sama provider telpon setiap akan ke luar negeri, supaya transaksi kita tidak dianggap fraud dan diblok. Untuk BNZ atau bank di NZ, semua ini bisa dilakukan via app, jadi lumayan praktis ya. Terakhir ke Cook Islands dan Samoa aku notify mereka.

    but again, memang setiap negara sistemnya beda - beda ya.. ngga bisa disamakan. Jadi better prepare with different options dan back up. Semangat terus travelingnyaaa

    BalasHapus
  64. Baru ingat saya kl ada ATM yang biasa dipakai gesek2 belum ada chip-nya. auto ngurus ah besok biar bs digunakan lg. Makasih sharing pengalamannya yaa Mba Yeni. Keren.

    BalasHapus
  65. Siiiip mba, berarti memang harus prepare cash juga sih yaaa, untuk jaga2 di saat CC atau debit kita ga berfungsi.

    Aku kan pake CC dan debit dari HSBC, waktu itu mereka udh wanti2 memang hrs lapor dulu kalo mau pake di LN. Makanya selama ini kalo ke LN aku pasti KSH tau lewat RM ku supaya kartuku bisa lancar di pake di manapun. So far blm pernah ada masalah. Semoga ntr di NZ juga lancar apalagi di sana ada cab HSBC.

    Tapi memang sih, tiap traveling ke LN, aku selalu lebih banyak bawa cash, dari dulu. Cuma nyimpennya di sebar2 Yaa, utk keamanan aja. Soalnya lebih kuatir kartu di hack, secara pernah ada pengalaman ga enak ttg hack di LN ini. Jadi CC dan debit ku biasanya kalo terpaksa bgt aku pake di LN.

    BalasHapus