Familytrip sekaligus bisa menghasilkan cuan


Assalamualaikum teman-teman semua, semoga sehat selalu ya.  Kali ini saya akan menulis tentang familytrip ala kami yang sekaligus bisa menghasilkan cuan. 

Yaa meskipun tidak mengcover semua pengeluaran kami karena kami selalu pergi ber-4 tapi minimal ketutup biaya all in untuk 1 orang. Lagian kami melakukannya tidak "ngoyo" alias fokusnya bukan jualan tapi traveling bonus belanja sampai puluhan juta tapi bukan milik sendiri 😄.

"Mantra Ajaib Kami, Tidak Kalap Belanja tapi pulang traveling bisa membeli tiket lagi ke tempat lain"


Travelling itu bagi kami seperti belajar dimana banyak pengalaman yang kami dapatkan, suka (akhirnya menemukan destinasi yang di inginkan setelah kesasar dengan bahasa tarzan), duka (kalau kesasar, kelaparan tapi susah menemukan makanan halal dkk), ilmu (mulai membuat ittinerary, mempelajari transportasi, mempelajari peta, mempelajari kebiasaan masyarakat suatu negara dkk), olah raga (kemana-mana jalan kaki dan naik transportasi umum), dan the power of kepepet.

Kenapa The Power Of kepepet??? 
Kebayang ya kalau nemu tangga yang beginian, gak ada lift dan kami pas bawa koper. Semua sudah punya bagian bawaan masing2, apalagi suami sudah bawa ransel plus koper. Mau gak mau ikut angkut kalau pas turun mah tinggal sereet aja tuh koper, lha kalau pas naik??
Apalagi di paris, bagi teman2 backpaker yang sudah ke Paris pasti pernah mengalaminya sampai pada menyebutnya tangga jahanam karena lebih parah dari gambar ini tangganya, mana tidak ada eskalator 😀. 

Bersyukurlah di indonesia ada potter di stasiun, di negara orang mana ada?? 
Ini salah satu yang dikangeni dari traveling ke negara orang "geret koperr" kangen ngemper di bandara, geret-geret koper, lari-lari mengejar jadwal kereta, tidur di lantai bandara.

Nah traveling sekaligus bisa menghasilkan cuan ala kami bukan dengan mengajak orang lain ikut kami atau istilahnya opentrip ya, karena jujur kami lebih nyaman pergi sekeluarga sendiri kalau bareng keluarga lain minimal setype dengan kami karena traveling kalau bukan setype jatuhnya tidak nyaman lho. Tidak nyamannya seperti apa? Misal si A hoby blanja, si B hoby menikmati suasana wisata, si C hoby ngaret segala sesuatu lambat yakin deh ga bakal nyaman. Nah kalau sekeluarga sendiri mau ritme cepat atau lambat tergantung kondisi kami dan tidak ada rasa sungkan.

Berawal dari iseng, pertama kali famtrip kami ke Jepang ketika melihat jam tangan casio di toko kok murah, belum pernik pernik lucu murah iseng foto-foto produk begitu sampai penginapan di share ke sosmed. Alhasil yang order banyaak bahkan sampai hampir 50 pcs pernah ke Jepang lagi orderan jam sampai 80 pcs.

Nah Management waktu kami antara menikmati liburan dengan belanja pesanan bagaimana? karena banyak yang tanya apa ga ribet liburan plus jastip mana bawa anak2, apa bisa menikmati?? 

Kira-kira tips kami seperti ini :

1. Ketika menuju lokasi wisata sesuai itinerary kami, biasanya saya sambil mengamati toko2 yang saya lewati 

2. Kalau ada feeling sepertinya cocok nih di share buat di jual barangnya dan lokasi mudah dijangkau, misalkan kalau lain hari harus kembali lagi untuk belanja, langsung saya foto-foto produknya untuk share Fb, dan ig. Atau cari toko besar yang komplit apa saja ada jadi hemat waktu.

3. Setelah share dagangan biasanya data internet saya mati kan lagi biar tidak boros batre. Kadang foto baru di share ketika sampai di penginapan.

4. Share di sosmed atau beberapa group wa

5. Rekapan orderan biasa saya lakukan di pagi hari sebelum berangkat ke destinasi yang saya tuju hari itu, atau malam hari karena saat di luar penginapan saya offkan data internet. Fokus menikmati perjalanan dan ambil foto. Atau ketika belanja barang yang di mau kosong baru mengaktifkan internet untuk menghubungi customers.

6. Belanja orderan biasanya malam hari ketika mau balik ke penginapan setelah itinerary hari itu selesai 
7. Orderan yang ribet harus mencari-cari biasanya saya cancel karena membuang waktu, kecuali kalau customers langsung memberi tahu lokasinya sepanjang satu rute tersebut terjangkau

8. Ketika saya fokus belanja orderan, suami dan anak2 kadang di foodcourt atau di bagian mainan pernik2 

9. Sesekali Anak bosan wajar yaa, disiasati dengan membelikan yang mereka mau.

10. Itinerary tetep jalan, jualan tetep jalan, liburan keluarga tetep asikk

11. Untuk up harga tidak ada standart baku buat saya, berdasarkan feeling dan effort yang saya butuhkan untuk membeli barang tersebut dan packing di kopernya. Kalau barang besar bikin penuh koper dan berat otomatis fee yang saya ambil besar. Saya suka barang kecil harga murah tapi fee bisa lumayan misalkan jam tangan.
12. Untuk packing kami sebar ada di tas ransel sama koper. Untuk sepatu dusnya kami lipat, sepatu minta di bungkus plastik sama tokonya. 
ini box sepatu di lipat
ini sepatu di bungkus plastik setiap pasangnya.

13. Pembayarannya bagaimana? Saya minta langsung full, masak sih mau nalangi dulu sedangkan budget traveling kami kan terbatas. Setelah barang saya belipun langsung saya fotokan dan masuk koper.

Karena kami perginya sekeluarga dan seringnya maskapai full service di mana bagasi sudah tidak berbayar sehingga urusan bagasi amanlah ya tidak pernah overload padahal kami pernah kewalahan membawa barang eee setelah di timbang masihh sisaa banyak jatah bagasi kami. 
Ini contoh total bagasi kami 42,5 kg kami sudah kewalahan apalagi di Jepang full menggunakan transportasi umum kereta, ada lho teman saya tapi memang dia fokus traveling buat jastip ya jadi berat bagasi sampai 70 kg mana sendirian pula betapa rempongnya. 

Nah teman-teman harus bisa memprediksi kekuatan kita dalam membawa barang belanjaan ketika perjalanan ke bandara ya, beda kalau sudah sampai Indonesia banyak potter yang mau membantu.

Untuk urusan bea cukai kami aman karena perginya berempat dimana setiap orang batas belanja 500 USD kali 4 orang jadi maksimal belanjaan kami anggap saja 2000 USD (Update aturan baru supaya tidak kelebihan).

 Itulah kenapa saya paling suka belanja titipan atau biasa di kenal dengan nama "JASTIP /Jasa Titip" barang kecil-kecil harga tidak mahal tapi secara jumlah bisa banyak. Dari pada barang mahal, ukuran gedhe, secara fee tidak sebanding dengan resikonya seperti tas branded harga puluhan juta resiko bawa harus hati-hati, fee juga tidak bisa gedhe banget, bikin jantungan deh.
Pengalaman kami pernah jastip tas branded harga alamak masih di tawar fee nya akhirnya skipp ogah sayaa 😄. Saya lebih suka misalkan jam tangan, sepatu, magnet makanan dkk.

Tips bepergian ala Gusti Yeni Familytrip lainnya berdasarkan pengalaman yang kami alami, boleh di baca di sini




Punyaa Mimpi yang tinggi HARUS👌
Memiliki mimpi membuat kita semangat dalam menjalani hari. 
Semua berawal dari mimpi saya dan suami kalau kemana2 harus ajak anak, Qadarullah Allah mengijabah doa2 kami. 

Kami bukan orang kaya, kami relaa berhemat super duper hemat sampai rajin puasa demiii impian 💪💪

Background saya dan suami bisa dibaca disini

Update tulisan terbaru ya sobatku, dimana saya baru ingat kalau pernah bercita-cita anak HS supaya bisa keliling sambil belajar, Qadarullah tanpa harus HS, Allah mengidijabah keinginan saya, ketika pandemi kemarin kami jarang dirumah, keliling explore Indonesia. Pengalaman traveling sambil sekolah online dan WFH selama pandemi baik jalur darat maupun udara.

Posting Komentar

45 Komentar

  1. keren ya mbak Yeni bisa bepergian berempat. Apa kabar aku yg berdua aja udah kewalahan pergi sama suami. Apalagi aku gendut ya jadi gampang lelah

    BalasHapus
  2. Seru banget bisa travelling sambil terima jastip. Ternyata kalo jastip bayarnya sekalian ya. Jadi nggak takut rugi misal orangnya nggak jadi beli :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus mbaa lhaa kalau belum pada bayar modal dari mana mbaa kan itu orderan bisa sampai puluhan juta

      Hapus
  3. Ini salah satu kebahagiaan tersendiri saat traveling. Gimana caranya bisa memperoleh pemasukan di tengah-tengah pengeluaran besar karena traveling. Setuju bangeeet. Memang, kudu diperhatikan kemampuan kita membawa barang-barang. Di kita terbiasa nyaman dengan segala macam jasa di sekitar sih ya, jadi kadang merasa harus capek banget buat angkat koper, padahal buat orang di negara lain, itu biasa hahaha.

    BalasHapus
  4. wow! keren banget the power of kevevet bisa juga ya bawa koper segede gaban begitu...
    emang jastip ini sekarang populer banget ya... bila ada kemauan dan pintar-pintar manajemen jastip, ternyata bisa datengin cuan juga ya
    salut kak, banyak sepatu gitu bisa masuk koper semua. pake ide lipat kardus sepatu pula...

    BalasHapus
  5. Wah. Dape tips rahasia langsung dar jastiper pro nih: mending barang kecil-kecil, harga engga begitu mahal; jadi enteng di bagasi, enteng di kantong, plong di hati juga ya, Mbak. hehe.

    BalasHapus
  6. My family my team keren banget traveling sama keluarga sekaligus menghasilkan cuan . Suka bacanya

    BalasHapus
  7. Saudara saya yang di Palembang suka buka jastip cemilan atau pempek khas Palembang kalau mau ke Jakarta, saya sendiri belum pernah buka jastip jadi tertarik, mungkin kelar pandemi bisa nih!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayoo mb semangat ini saya kalau pergi juga sll buka jastip entah lampung, solo, yogya hehehe

      Hapus
  8. wah seru banget ya jalan-jalan tapi bisa menghasilkan uang, ini bahagianya double banget deh jadinya. jadi kangen jalan-jalan deh lihat ini kak

    BalasHapus
  9. Sepanjang baca artikel di kepala saya udah penasaran gimana ngelewatin bea cukainya. Tapi terjawab menjelang paragraf terakhir. Ditanya-tanyain gitu gak, Mbak? Asik juga nih kalau jalan-jalan bisa sambil ngecuan kayak gini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah gak mbak, karena family kali yaa, trs pernah di bandara jepang tas ransel aku di cek isinya puluhan jam tangan tp gapapa dibantu tata lagi kok sepanjang tidak melebihi aturan aja gpp

      Hapus
  10. Keren sekali, Mbak Yenni. Ini namanya sambil liburan, tetap jastip hahaha. Tapi justru ini jadi pengganti uang tiket ya, Mbak. Akhirnya bisa jalan-jalan lagi.
    Tapi jalan-jalan ini banyak keuntungannya juga, Mbak. pastinya dapat pengalaman seru, plus tulisan keren yang bisa dishare ke teman-teman.

    BalasHapus
  11. Asik bener liburan sambil cuan yah kak, bisa ditiru banget nih caranya, jadi uang abis balik lagi deh karena jualan hahahaa

    BalasHapus
  12. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, seneng banget ya berbagi kebahagiaan dengan menjual acessories ya mba, itung2 juga nambah income. Pengalaman seru traveling ke luar negeri ngebayanginnya jadi pengen juga backpackeran geret-geret koper, ngejar-ngejar kereta, moga ada rezekinya juga kayak mba, aamiin

    BalasHapus
  13. Masya Allah keren banget mba.. Bisa backpaperan sampe kluar negri juga.. Seru banget baca ceritanya sampe tdur dbandara juga.. Wah, memang klo backpaperan sekeluarga itu asik banget ya.. Kemana" tetap bareng sama anggota kluarga..

    BalasHapus
  14. Mantra ajaib banget nih ya setiap traveling "gak kalap belanja", eh tapi dari traveling justru bisa bikin cuan. Keren banget kekompakan keluarganya mbak.
    Apalagi biasanya kalau keluarga lebih milih trip yg aman ya, tapi sekeluarga bisa backpacker tu menarik banget. Mana sampai buka jastip juga. 🤩

    BalasHapus
  15. Memang tuuuuh, seru banget traveling sambil buka jastip. Puas belanja tapi duit malah nambah. Sekalian menyalurkan hobi belanja di jalan yang benar. Hehe....

    BalasHapus
  16. aku belom pernah sih ini, jadi kepikiran pengen cobain juga kan, siapa tahu malah bisa dapet cuan buat biayain next trip berikutnya. Pasti bakalan happy dong hehehe

    BalasHapus
  17. Jalan-jalan keren ini namanya mba. Jalan-jalan lancar bareng keluarga, cuan tetap masuk sembari memuaskan mata belanja-belanja yang dibayarin yg mesan. Keren.

    BalasHapus
  18. Wah keren mbak bisa traveling bareng keluarga sekaligus terima jastip. Sesuai dengan judulnya. Bisa famtrip sekaligus menghasilkan cuan dari jastip. Jadi pengen beginian....pasti pengalamannya banyak ya terutama bisa menyenangkan anak2.

    BalasHapus
  19. Saya belum nyobain buka jastip kalau liburan. Mugkin udah capek duluan, terus sekarang ada bocil yg suka lari-larian.

    Padahal lumayan ya kalau dijalanin, bisa buat biaya traveling selanjutnya.

    BalasHapus
  20. Kalau punya jiwa petualang sih emang sudah biasa ya Kak, mo ngemper di bandara, hingga tidur di lantai bandara. Suami dulu juga begitu saat masih lajang, namun setelah menikah sudah nggak lagi. Karena istrinya nggak suka ribet packing, hehe...

    BalasHapus
  21. Kalau mau traveling memang kudu niat sambil bolehlah jastip tipis-tipis. Dengan begitu dapat manfaatnya banyak juga hehe.
    Namun balik lagi, perhitungan juga kudu tepat ya kak terutama soal bagasi ini nih.

    BalasHapus
  22. Travelling sambil buka jasa jastip emang lumayan bgt ya Mbak, ya dapat liburan ya bisa dapat untung. Tapi kalau rempong dan pakai nawar yaaa bikin males sih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan mau di tawar bunnn....butuh effort lho belanja jastip itu mau harga segini gamau ya sudah yg lain banyak yg mau

      Hapus
  23. Wah pinterbanget nih mbak. Keren. Salah satu bisnis yang memiliki peluang besar lho. jastip. Kaya lengalaman nih mbak yeni keren. Beberapa kali lihat ada teman nawarin jastip.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang nawar hempaskan alias skipp...kesannya kurang menghargai perjuangan yg cari barang dan bawa.

      Hapus
  24. huwaaa rejeki ya mba, memaksimalkan potensi cuan di setiap kesempatan. Ternyata, jastip luar negeri emang banyak peminatnya yaa

    BalasHapus
  25. Wah keren mbak Yeni
    Liburan bisa sekalian buka jastip ya
    Bisa menghasilkan cuan jadinya

    BalasHapus
  26. wah keren nih, tetep cuan ya kalau begini, sekarang juga banyak sih jasanya, jadi bukan oleh-oleh lagi, tapi kalau mau ya jastip wkwkwk

    BalasHapus
  27. Liburan bareng keluarga emang seru banget ya kak, biarpun pasti ada rempongnya buat persiapan kayak aq juga nih punya 3 krucil jadi mesti banyak yang disiapin

    BalasHapus
  28. Akutuh pengen banget deh bisa jastip kayak gini, tapi tiap kali mau coba mulai kok ngerasa berat ya. takut gak bisa menikmati negara yang lagi dituju. hihi.

    BalasHapus
  29. Wah mau dong jalan-jalan tapi juga bisa dapet uang. Aku juga lebih nyaman traveling bareng keluarga mbak. Cuma klo di aku kendalanya di dokumentasi. Anak ama suami susah banget klo di suruh foto bareng. Haha..

    BalasHapus
  30. Keren banget mbak mantranya. Dan super kompak banget sama suami ya. Jadi yang dicita2kan bisa tercapai.

    BalasHapus
  31. Mba love banget dengan outfitmu yang pertama, look classy gitu. seru banget ya menjalani hobi yang dapat menghasilkan uang, impian banyak traveler ini mah

    BalasHapus
  32. Sambil menyelam minum air ya mbak, refreshing dapet cuan juga dapet. Aku pun termasuk yg suka traveling sama keluarga, karena sekarang baru bisa jangkau yg lintas darat, jadi dimaksimalkan dulu ini hihi semoga ada rejekinya buat liburan jauh gini, aamiin

    BalasHapus
  33. Sepupu ada yg jadi pramugari, biasanya sih pada titipnya ke dia. Nah, kan baru tahu, ternyata ada juga yg khusus traveling sekaligus jastip...Idenya hemat kuota internet aku ikutin ah...Jadi memanfaatkan wifi hotel aja yah...

    BalasHapus
  34. Seru banget yah kak , familytrip sekaligus bisa menghasilkan cuan, satu keluarga kompak banget nih, liburan sambil buka jastip, rekomen nih buat dipraktekkan hihi tapi kalau aku kayaknya kurang gercep deh gak kayak mba itu the power of kepepet tapi bisa bawa koper Gedhe gitu 😍

    BalasHapus