Mengunjungi Kampung Tradisional Senaru di Lombok Utara

Suku sasak di Lombok tersebar di beberapa daerah antara lain di Desa Sade Lombok Tengah, Desa Limbungan, Desa Senaru Bayan di Lombok Utara dan Desa Sembalun di Lombok timur.

Rumah tradisional yang biasa di kunjungi di Lombok biasanya Rumah Adat Sade Lombok Tengah, letaknya tidak jauh dari Bandara International di Lombok. Rumah Adat Sade yang biasa di kunjungi itu sudah komersial, memang bagus di dalamnya ada sewa baju adat Lombok, ada tenun kain Lombok, aneka pertunjukan lainnya. Kata Pak Driver semenjak ada Rumah Adat Sade yang mengelola di dalamnya lumayan mereka bisa memiliki rumah bagus di luar situ.

Naah kami berbeda boleh dunk yaa 😉.
Kami mendatangi Rumah Tradisional di Desa Senaru Bayan Lombok Utara dan di Desa Sembalun Lawang Lombok Timur.

Rumah Tradisional Suku Sasak di Lombok memiliki dua jenis yaitu Bale Tani dan Lumbung. Bale Tani merupakan bangunan untuk tinggal kalau Lumbung bangunan untuk menyimpan padi.

Bale Tani dibagi menjadi 2 yaitu Bale Tani dalam untuk aktifitas keluarga, Bale Tani luar untuk menerima tamu.

Rumah Tradisional di Desa Senaru Bayan di gunakan sebagai tempat tinggal kalau yang di Desa Sembalun tidak di gunakan sebagai tempat tinggal hanya seperti pajangan saja.

Rumah tradisional senaru bisa juga disebut kampung tradisional karena terdapat beberapa rumah yang memang murni di tinggali oleh penduduknya. Rumah yang masih asli dengan alas masih tanah merah atau batu, tapi ada beberapa yang sudah di plester semen alasnya. Rumah tradisional ini memiliki dinding terbuat dari bambu, dan atapnya berasal dari alang - alang. 
Saya mencoba masuk ke salah satu rumah penduduk di Kampung tradisional Senaru ini, begitu membuka pintu langsung terlihat dapur dan atasnya bertingkat dari bambu dipergunakan untuk tidur.

docpri salah satu rumah penduduk Desa Senaru.

          docpri. tempat untuk menerima tamu

                              Lumbung
 Rumah tradisional Desa Senaru ini satu rute dengan Air Terjun Tiu Kelep, akan tetapi Air Terjun Tiu Kelep dari atas ya, bukan yang di bawahnya.

Rumah adat suku sasak memiliki atap berbentuk seperti gunungan, menukik kebawah dengan jarak sekitar 1.5 sampai 2 meter dari permukaan tanah. Pintu hanya satu dan tidak berjendela.

Bale Adat Desa Beleq SEMBALUN LAWANG

Setelah dari Kampung Tradisional Senaru kami menuju ke Sembalun, penasaran dengan area sawah kotak kotak cantik.
                     (docpri. 3 Juli 2022)

Ternyata area persawahan cantik menyatu dengan Bale Adat Desa Beleq Sembalun Lawang. 

Sebelum gempa terjadi disini terdapat 7 rumah adat setelah gempa sekarang yang tersisa hanya 2 rumah.

         Sebagai tempat lumbung padi
Kalau disini rumahnya tidak di pergunakan hanya seperti contoh, di teras rumah ada kotoran kerbau /sapi yang di jadikan bahan untuk pel lantai di teras. 

Konon katanya kotoran kerbau atau sapi yang dipakai untuk mengepel lantai bermanfaat supaya nyamuk, lalat tidak singgah.

Campuran kotoran kerbau, tanah liat dan abu jerami digunakan untuk membuat lantai supaya keras sekeras semen. Pengetahuan ini di dapat dari turun temurun nenek moyang terdahulu.

Jalan menuju tempat ini berliku-liku dan cakep sekali, sebelum singgah ke Rumah Adat Beleq Sembalun Lawang ini kami mampir ke Masjid Kuno Pertama di Lombok yang bernama Masjid Kuno Bayan Beleq.

Waktu tempuh dari Masjid Kuno Bayan Beleq Lombok menuju Bale Adat Desa Beleq sekitar 1 jam (50 km), jalan berliku-liku apalagi mendekati tempat ini melewati pohon-pohon bambu nan rindang.

Kami melihat ada aktifitas anak-anak lomba mengambil uang koin tapi tangan di tali ke belakang seperti acara tujuh belasan saja, tapi seru mukanya belepotan.
Sekian dulu ulasan kami tentang Lombok lanjut ulasan tentang Sembalun Lawang yang amazing indahnya.
                  Taman Pusuk Sembalun

Dibawah ini adalah rute yang kami lalui seharian mulai dari Lombok Utara, naik ke Sembalun kaki Gunung Rinjani Lombok Timur sampai ke Lombok Tengah. Meskipun jauh tapi tidak sia-sia pemandangan alamnya kereen 👍.

Kami di Lombok selama 5 hari 4 malam dimana penginapan pertama di area Pantai Nipah Villa Private Pools only 300rban, tepat di depan penginapan ada Tempat konservasi Penyu dan kami Explore ke 3 Gili (Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan) juga dari sini, hemat waktu dan tenaga kan yaa.

Penginapan kedua berada di Pantai Sire Lombok Utara, Resort dengan private beach, private pools, romantic BF dan Romantic dinner only 1.3 jt/kamar untuk 4 pax, ketika disini kami menyempatkan trekking ke Air terjun KERTAGANGGA yang menantang.

Perjalanan di hari keempat explore Sembalun melewati sembalun pusuk sampai melepas penat dengan menginap di Shu Villa di daerah Kuta Lombok Tengah. Sudah berada di Lombok Tengah rasanya rugi kan yaa kalau tidak mencoba wisata anti mainstream explore Goa yang kereen abiss dan mencoba belajar Surfing di Pantai Selong Belanak Lombok Tengah.

Terima kasih kepada Pak Sude Driver yang membawa kami keliling lombok, BBM+driver+mobil 500rb/hari jauh dekat sama saja.

Pak Eka yang membantu menyediakan kapal glass buttom untuk explore gili.

Bisa Wa ya ke 0819 0762 6370
Operator drone 2 hr 1.5 juta 0819 3316 6603.




Posting Komentar

45 Komentar

  1. Rumah tradisional di Indonesia beragam bentuknya dan unik-unik ya, Mbak. Termasuk cara membersihkan. Itu dipel pakai kotoran kerbau atau sapi. Saya jadi membayangkan baunya hehehe. Namun lewat tulisan Mbak Yeni ini, saya jadi lebih mengenal Rumah Tradisional di Senaru dan di Sembalun Lawang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa karena sudah kering dan sudah di bersihkan ya jadi tidak bau lagi

      Hapus
  2. Unik juga ya rumah di senaru buka pintu langsung ketemu dapur. Terima tamunya di bangunan terpisah, ya? Jadi rumah benar2 untuk aktivitas pribadi.

    BalasHapus
  3. Seru banget ini kak, bisa home stay dan merasakan langsung bagaimana hidup dengan kebiasaan dan kebudayaan lokal. ikut meyelami kehidupan dan juga menikmati makanan tradisionalnya. mantaaaap

    BalasHapus
  4. Nggak bau mba lantainya dilapisi kotoran kerbau? Apa karena udah lama ya jadi ngga bau? Apa nyamuk bener2 hilang? Belum pernah ke sana sih.. sempat kepikiran juga.. apa merrka masih tinggal di sana.. ternyata ya ada yg tinggal di sana ada yang tinggal di rumah yg lain..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak bau mba kalau di desa senaru lantainya masih tanah, biasa aja sih aku melihatnya, penduduknya aktifitas merumput, mengambil kayu bakar dkk

      Hapus
  5. Pernah ke Senaru tapi sama sekali tidak sempat main ke kampung adatnya ini. Saat itu saya udah kelelahan secara baru turun dari Rinjani dalam kondisi hamil 3 bulan. Kapan kapan pengen main. Seru lihat gambar dan penasaran dengan kondisinya berdasarkan artikelnya disini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah kereen mbaa sudah mendaki ke Rinjani kondisi hamil.pula. Akuu pengenn tapi takut ga kuat krn ada asma

      Hapus
    2. Iya Mbak saat itu ngidam ke Puncak Anjani, makan ikan dari kolam Sagara Anak. Alhamdulillah tercapai. Sekarang kalau ke sana anter anak aja jadinya

      Hapus
    3. Masya Allah nyidamnyaa kereen bangett, duh nikmatnyaa mbaak makan sate di segoro anakkan, pasti indah banget yaa pemandangannyaa

      Hapus
  6. Pemandangannya indah banget ya. Sama uniknya dengan kampung adatnya. Tetapi sayang banget ya rumah adat Desa Beleq SEMBALUN LAWANG ini berkurang banyak karena gempa. Semoga nantinya bisa dibangun lagi.

    BalasHapus
  7. Kalau lihat area persawahan dan pemandangan gunung bikin sejuk melihatnya.
    Sambil traveling, sekaligus juga mempelajari kebudayaan lokal di sana ya

    BalasHapus
  8. Asyik banget jalan-jalan ke sini jadi nambah wawasan tentang budaya dan adat istiadat daerah lain. Aku baru liat rumah tradisional Lombok. Di buku pelajaran kayaknya gak ada ya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya jaman kita dulu general yaa maak, tiap daerah apalin baju adat rumah adat kan ya

      Hapus
  9. Yaallah liat ini aku makin pengin dong. Rinjani udah jadi bucket listku dari lama. Pengen juga ke Sembalun, Senaru, dan desa2 yang ada di sekitarnya. Apalagi pemandangannya bagus dan bentuk rumahnya juga menarik. Doain aku mbak semoga kecipratan rezekinya supaya bisa ke sana juga. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin kak mita semoga di lancarkan rejekinya

      Hapus
  10. Ya ampun jadi pengen kesanaaa :(( padahal kakekknya suami orang Lombok tapi kami belum pernah kesana sekalipun karena kesibukan suami kerjaaa huhu kapan2 harus ambil cuti nih kesanaaa

    BalasHapus
  11. Tradisional banget nih Mbak, struktur rumah tradisional memang unik-unik yaa, seperti di Desa Senaru dan Desa lainnya di Lombok. Pasti adem banget nih karena beratapkan rumput kering dan dibawah kaki gunung yang makin menambah keindahan dan keanekaragaman budaya Indonesia.
    Aah, sampai saat ini, saya belum pernah menginjakkan kaki di Lombok, berbeda dengan pulau dan kota-kota lain di Indonesia.

    BalasHapus
  12. Wah, aku juga senang lho mbak jalan jalan ke rumah tradisional seperti ini
    Ini bukti kalau Indonesia itu kaya banget ya budayanya

    BalasHapus
  13. Tradisional bgt yaa, aku selalu kangen sama rumah yg masih tradisional gini, lantai masih tanah. Tp di tempat aku udah jarang bgt.

    BalasHapus
  14. dari foto-fotonya cakep banget. kampung tradisional yang baru aku kunjungin itu baduy dan kampung naga. itu masuk kampung tradisional gak ya? hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masuk tradisional akuuu pengen banget ke baduy kakk tapi kmrn pandemi di tutup untuk.kunjungan lho

      Hapus
  15. Saya tuh kalau baca tentang rumah tradisional di suatu daerah, membayangkan tinggal di sana barang 1-2 hari. Kalau di daerah Bugis, rumah tradisionalnya rumah kayu tinggi ... saya senang saat liburan dulu ke rumah nenek atau tante dan tidur di rumah kayu tinggi. Bagaimana rasanya ya tinggal di rumah senaru?

    BalasHapus
  16. Kalau di Kota, orang pada berburu apartemen karena harga tanah mahal. Belum ketemu sama rumah penduduk Desa Senaru yang mashaAllah~ luas banget yaa..
    Masing-masing ruangan berdiri di tanah yang berbeda.

    BalasHapus
  17. Kak kayaknya mirip beberapa rumah tradisional tradisinya. Dipel dengan kotoran kerbau. Saya juga pernah dengar di beberapa daerah seperti di toba sumut juga begitu.
    Lombok memang indah ya kak. Liat gambarnya berasa dekat banget sama awan.

    BalasHapus
  18. Rumah tradisionalnya unik sekali Kak. Beruntung sekali sampai sekarang rumah tradisionalnya masih dilestarikan. Pulau Lombok ternyata menyimpan banyak surga tersembunyi bersama dengan desa adatnya ya Kak.

    BalasHapus
  19. Ditengah derasnya teknologi melihat rumah suku sasak sembalun jadi terlihat lebih adem dihati daripada lihat rumah gedong di kota

    BalasHapus
  20. asik banget kaakk. aku tuh belum pernah ke lombok.. dan selalu suka ama rumah2 tradisional dan budaya di sana yang masih terpelihara dengan baik

    BalasHapus
  21. Masih alami banget daerahnya. Keindahan alamnya juga luar biasa. Ini kayaknya gak henti mengucap rasa syukur kalau lihat keindahan seperti itu

    BalasHapus
  22. masya Allah cantik banget mbak, aku tuh selalu suka sama wisata ke daerah2 masyarakat lokal. dilihatnya juga bikin nyaman

    BalasHapus
  23. khas yaa ngepel pakai kotoran sapi atau kerbau. Eh ternyata enggak bau kalau masih fresh.
    Dulu pernahnya aku ke Desa Sade di Lombok, bisa masuk ke perkampungan yang rumah tradisionalnya masih terjaga. Keren deh mereka melestarikan budayanya.

    BalasHapus
  24. Saya penasaran juga sama kotoran kerbau yang dijadikan lantai di lombok ini. Bagaimana pencampuran dan kekuatannya ya kira-kira kalau dalam ilmu teknik?

    BalasHapus
  25. Mampir ke blog ini tuh berasa ikut jalan-jalan keliling Indonesia deh. Seru dan ikut seneng. Kayak ini, aku baru tahu deh dengan Kampung Tradisional Senaru ini. Tahunya ya yang di Jawa-Jawa aja. Jangankan Mbak yang datang langsung ke sana, aku yang baca aja nambah wawasan deh.

    BalasHapus
  26. Asik banget baca blog ini gambarnya lengkap dan ceritanya banyak.. sempat kaget juga lihat ada yang bikin dapur di bawah dan tempat tidur di atas.. apa asapnya nggak ganggu ya?

    BalasHapus
  27. Tingkat polusi udara yang minim,pemandangan alam yang luar biasa,kearifan adat dan budaya setempat dan penduduk lokal yang sangat hangat. Benar-benar bisa memberikan ketenangan hati ya mbak,untuk yang biasa di kota besar,ini sangat mendamaikan pikiran pastinya. Luar biasa!

    BalasHapus
  28. Ambil dr sisi yang berbeda ya, Mbak. Beruntung drivernya berpengetahuan.

    Btw, salut dengan pemanfaatan kotoran hewannya, Mbak.

    BalasHapus
  29. Selalu suka melihat rumah tradisional Indonesia yang unik. Jadi pengen datang ke tempat ini dan melihat langsung rumah tradisionalnya mba.

    BalasHapus
  30. Bisa ngga ya menginap di rumah penduduk Desa Senaru? Pengen liat aktivitas hariannya mereka dan makanan sehari-harinya. Kebayang rumah dari bambu berongga gitu kalau malam sampai pagi pasti dingiin.
    Akses jalan di Lombok sudah bagus ya mba?

    BalasHapus
  31. Semoga nanti bisa ajak anak-anak dan suami main ke Lombok nih menikmati keindahan pantai dan gunungnya beruntung banget warga Lombok ya tinggal di tempat seindah ini

    BalasHapus
  32. dengan latar belakang agraris, rumah2 adat beberapa suku di Indonesia ini ada kemiripan dalam pemisahan rumah tinggal dengan lumbung ya. Aku inget di kampung adat di Sukabumi juga ada bangunan khusu utk lumbung. Demikian juga di Toraja. Btw, rumah-rumah di atas masih ditinggali atau memang buat wisata aja?

    BalasHapus
  33. Wah iya yang sering wara-wiri di sosmed dikunjungi wisatawan Rumah Adat Sade..Baru ini saya baca tentang Rumah Tradisional Senaru, yang ternyata masih asli dihuni warga . Juga penampakan sawah kotak yang indah pun balai adat Sembalun yang tinggal 2.
    Lengkap sekali infonya, menambah wawasan saya. Terima kasih Mba Yeni:)

    BalasHapus
  34. Keren banget travelingnya Mbak Yeni, bisa berkunjung ke rumah adat suku Sasak, rumah adat Sade ya di Lombok Timur. Btw, suasana desanya nyaman ya,, bersih pula.

    BalasHapus