The Best Travelmate are family


Assalamualaikum teman teman...
Ketemu lagi dengan cerita perjalanan gustiyenifamtrip. Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang travelmates.

Tidaklah mudah mendapatkan teman perjalanan yang cocok ketika traveling. Banyak yang merencanakan pergi bersama ditengah perjalanan timbul percekcokan.

Seseorang akan keluar sifat aslinya ketika traveling, apakah dia egois, perhitungan, telatan alias tidak disiplin dan masih banyak lagi yang menyebabkan hubungan yang awalnya baik baik saja menjadi bak perang dunia.

Teman perjalanan paling mengasikkan adalah "Keluarga". Pergi bersama keluarga hati tenang damai ga mikir misal anak di titipin sudah makan belum, rewel ga dkk. Mendekatkan antar anggota keluarga.
Sejak awal menikah saya dan suami sudah diwanti wanti bapak mertua yang intinya keluarga itu jangan berjauhan, kemanapun pergi anak anak diajak, susah senang bersama. 

Semenjak hamil anak pertama saya tidak lanjut kerja jadilah full mommy at home tanpa pembantu, nyambi jualan online demii tambahan buat jajan. Di setiap rumah tangga pastinya punya target cita cita atau keinginan ya, nah kamipun sama, rela berhemat supaya punya rumah sendiri, mobil, motor, mengumrohkan orangtua mertua dan daftar haji kami sendiri.

Barulah setelah semua terlaksana kami mulai suka traveling mandiri alias tanpa travel. Memang pada dasarnya kami suka jalan ya, dan tidak ada niatan sedikitpun kami jalan sendiri, kemudian anak anak dititipkan.
Alhamdulillah Allah memudahkan segala rencana kami meski kami harus rela berhemat karena gaji habis buat beli tiket, semangat saya jualan online dunk buat tambah tambah makan harian, rela tutup mata kalau ingin suatu barang yang dirasa kurang penting.
https://youtu.be/Lfip-OAfUG8 

Mungkin bagi sebagian orang menilai pergi sekeluarga muahal gak mampu. Kadang gak mampu versi kita berbeda dengan jika Allah sudah berkehendak lho, apalagi menyenangkan anak istri itu pahala dan rejeki suami semakin berlimpah.

Kami membuat rencana perjalanan jauh jauh hari, misal beli tiket sekarang berangkatnya tahun depan jadi kesempatan nabung masih panjang. Dengan adanya tiket ditangan membuat kami tidak mudah lapar mata belanja belanja hal yang tidak penting, fokus nabung buat hari H berangkat.

Barang barang yang kami beli tidak mahal dan branded, kadang badang second saja saya beli kalau dirasa membutuhkan. Memang ya kalau punya hobby apalagi hobby jalan jalan uuuh bikin ketagihan.
Ketika di suatu negara kami tidak mudah pengen belanja ini itu lho justru di pikiran saya gimana caranya besok bisa balik lagi, gimana caranya pulang dari liburan beli tiket ke tempat lain, gimana caranya liburan bisa menghasilkan yaa minim jadi tiket satu orang hehehehe....

Traveling bersama anak anak itu ribet & melelahkan !
Kalau versi saya pribadi TIDAK karena saya yang mengurus anak anak sendiri setiap harinya jadi tau betul kondisi anak. Misalkan rewel karena jam tidur terganggu, makanan anak, dipesawat supaya tidak rewel dkk. Jadi menurut pendapat saya pribadi ya kita sebagai orang tua ketika traveling jangan terlalu "saklek" alias harus gini gitu, biarkan mengalir begitu saja dibikin santai mungkin karena suami saya type santai ya. Traveling bersama keluarga itu seru lho, akan terbina kerjasama suami istri ketika anak masih kecil, anak sudah besar bisa diajak kerjasama pembagian tugas.
nunggu kereta karena capek tidak ada kursi, nia bocah ngesot aja di lantai 😀

Traveling bersama keluarga kalau tidak mau repot ikut travel. Kalau type kami suka jalan mandiri karena jalannya bisa santai, suka destinasi yang tidak biasa orang datangi, anak anak capek ya ngesot di istirahat di pinggiran sambil buka bekel cemilan. Mengajarkan anak melihat kebiasaan masyarakat suatu tempat. Semua itu akan terekam di memory anak kelak dewasa.

Bukan berarti kami tidak pernah pergi rombongan ya?. Beberapa kali kami pergi rame rame sesama bawa keluarga juga Alhamdulillahnya cocok padahal anak dan para suami baru kenal tapi bisa langsung membaur. Mungkin salah satu keuntungan suka traveling anak anak mudah beradaptasi ya. 
Intinya kalau pergi rame rame bersama teman adalah menurut versi saya pribadi lho ya:
1. Salah satu jadi leader
2. Terbuka, transparan dan sering berdiskusi
3. Tidak perhitungan
4. Ada sesuatu yang tidak mengenakkan tanggung bersama sama
5. Menjaga kenyamanan satu dengan yang lain
6. Saling support turunkan ego

ketika kami 3 keluarga ke derawan akhir tahun 2020 selama seminggu lanjut 2 keluarga trip ke balikpapan - penajam paser.
danau toba, medan
pahawang lampung
roadtrip palembang dan lampung.

Posting Komentar

6 Komentar

  1. memang seru kalau bisa pergi rame rame sama keluarga besar, kalau udah ngumpul pasti ada aja yang bikin ketawa

    BalasHapus
  2. Rindu nih jalan2 rombongan gini, bawaan hepi terus ya soalnya ngumpul2 sama keluarga, mudah2an setelah covid reda bisa ngumpul2 lagi semua keluarga ya :)

    BalasHapus
  3. Sebisa mungkin kalau keluar kota atau luar negeri aku selalu bawa anak, kecuali urusan pekerjaan karena memang nggak diperbolehkan. Memang betul, membawa anak pergi bersama itu bisa mengeratkan rasa menyayangi di antara kami. Anak juga lebih peka dan mandiri. Saya pun suka ajari mereka langkah-langkah melakukan pemesanan tiket termasuk cara check in di stasiun maupun bandara. Anggap aja sedang belajar di luar ruang, ya kan?

    BalasHapus