Keunikan Pohon Taru Menyan / Pohon Trunyan, Desa Terunyan di Bali, Membuat Mayat tidak Berbau Busuk || Wisata Edukatif Mengenal Keunikan Budaya Indonesia

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh sobat Gusti Yeni Famtrip semua...

Alhamdulillah kali ini saya akan mengulas destinasi impian saya semenjak saya SD yang terealisasi baruu di hari Minggu, 21 Agustus 2022. Masya Allah Tabarakallah kurang lebih 33 tahun baru terwujud ....

Excited pastinya...
Menghitung hari semenjak tiket ke Bali di beli tanggal 25 Juli 2022.

Tempat itu adalah Desa Tarunyan yang memiliki kuburan atau pemakaman unik dimana jenasah hanya di letakkan di atas tanah di bawah pohon, jasadnya akan membusuk dengan sendirinya dan tinggal tulang belulang saja.
Pohon unik tersebut bernama Taru Menyan yang artinya 
Taru : Pohon
Menyan : Wangi
Pohon yang memiliki bau wangii hingga jasad manusia tidak tercium bau busuknya.

Pohon Taru Menyan yang unik, dibelakangnya terdapat tengkorak, tulang bulang manusia

Impian Masa Kecil

Tepatnya kelas berapa lupa, sebuah pelajaran waktu SD inti dari cerita tersebut ada seseorang dari Banyuwangi yang mencium aroma semerbak mewangi. Orang tersebut mencari-cari dari mana sumber aroma wangi tersebut, setelah di telusuri akhirnya menemukan sebuah Pohon yang wangi berlokasi di sebuah pulau di tengah Danau Batur Bali tepatnya di Desa Tarunyan. Wowww kan yaa aroma wanginya sampai Banyuwangi euyy....

Singkat cerita diletakkanlah jasad mayat di bawah Pohon tersebut, eeeh kok masih tetap bau wangi dan anehnya lagi mayat tersebut tidak menimbulkan bau busuk, tidak memakan waktu lama juga jasad tersebut mengering dengan sendirinya tinggal tulang belulang. 

Akhirnya jika ada penduduk yang meninggal secara wajar jenasahnya di letakkan di bawah Pohon Taru Menyan hingga sekarang.

Auto jiwa penasaran saya timbul, pengen banget bisa melihat langsung Pohon Taru Menyan dan jenasah yang ada di bawahnya.

Tiga Kali ke Bali Baru Kesampaian di Kunjungan yang ketiga

Pertama kali berkunjung ke Bali sekitar tahun 2006 pada saat ada Piknik di Kantor PLN Bojonegoro, excited pastinya eeeh ketika menanyakan lokasi Pohon Taru Menyan kepada guide ternyata jauhh sekali rute Piknik tidak mengarah kesana. (hikss sedihh)

Kedua kali ke Bali secara Roadtrip naik mobil bersama orang tua, mertua, kakak, dan adik ipar di lebaran Juni 2018. Lagi - lagi GAGAL TOTAL KARENA termakan omongan orang-orang antara lain :

1. Banyak pengemis yang maksa
2. Nakhoda kapal yang nakal, tiba-tiba mematikan mesin kapal dan meminta bayaran lebih kalau tidak cemplungin ke Danau Batur

Alhamdulillah sudah di niati kunjungan kami yang ketiga ini khusus ke Pohin Trunyan meskipun masih ada beberapa orang yang bilang persis seperti di atas.

Apa yang membuat Nekat Maju Pantang Mundur??

Di lebaran tahun 2019 teman anak saya sekeluarga berkunjung ke Pohon Tar Menyan, langsung saya japri dunk, dia bilang lancar aman kok kalau pengemis banyak tinggal siapin uang pecah 1000an karena memang disana Desa miskin tertinggal. 

Okelah yaa itung-itung berbagi kepada sesama yaa, soal kapal juga tidak ada masalah apapun. 

Yess makin mantap dunk emak, dan suami huntinglah penginapan di sekitar Danau Batur. Pilihan jatuh pada PENGINAPAN LAKE BATUR, sebelum booking kami chat dengan owner rencana ke Pohon Taru Menyan, ternyata owner Lake Batur membantu menyediakan speedboat dimana dermaganya tidak jauh dari penginapan yeayy Alhamdulillah di beri kemudahan 🤲🤲.

Mengapa harus menggunakan kapal boat?

Karena lokasinya di tengah Danau Batur, hanya bisa menggunakan kapal.

Lake Batur Cottage hanya ada 3 unit kami booking semua karena teman saya yang di Bali ikutan plus pasang tenda, tarif di aplikasi Rp.350.000 sudah sarapan.

Didepannya ada kolam air hangat alami, lumayan buat berendam

Teman saya SMA yang lama tinggal di Bali pengen ikutan akhirnya Lake Batur Cottage yang hanya 3 unit kami booking semua plus halaman rumputnya kami pasang tenda.

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, selepas sarapan di udara yang masih duinginnn brbrbrbrbr.....kami berjalan kaki menuju dermaga tidak jauh dari penginapan. Kapal boat telah menanti kami, taklupa kami masing-masing di beri pelampung.
Splang tulisan penginapan kami, lokasi di depan mobil putih
Dermaga sekaligus persewaan kapal boat & resto apung Kintamani Boat Center
Kapal boat melaju spot pertama tidak langsung ke Pohon Taru Menyan akan tetapi ke Patung Dewi Danu terlebih dahulu untuk berfoto ria dari kapal. 
Patung Dewi Danu artinya Dewi yang menjaga Danau 

Setelah berfoto ria kami melanjutkan perjalanan ke Pohon Taru Menyan total dari dermaga kurang lebih 25 menit sambil melihat pemandangan yang Masya Allah tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Saya meminta guide untuk mendampingi kami menjelaskan kisah Pohon Taru Menyan ketika di lokasi. Sesampainya di lokasi, ternyata ada pembangunan dermaga di percantik supaya banyak wisatawan datang.
Kami terdiri dari 4 dewasa dan 5 anak-anak turun, dikenalkan dengan guide yang stanby di lokasi selanjutnya kami mengikuti langkah guide menuju Pohon Taru Menyan yang ternyata hanya berjarak 100 meter dari dermaga.

Kemi melewati gapura yang sedang di perbaiki, terlihat satu Pohon besar yang berakar kuat di bawahnya terdapat papan tulisan sejarah Desa Tarunyan yang sudah usang sehingga tulisannya sudah memudar.  
                       Pohon Taru Menyan 

Satu pohon besar yang membuat area tersebut rindang di bagian belakang terdapat pepohonan lain dan susunan tengkorak manusia. Susunan tengkorak ada yang masih tergolong baru dimana giginya masih ada, tengkorak lama yang sudah tinggal separo.
Tumpukan tengkorak ada yang gigi masih ada, ada yg sudah lapuk tertimbun tanah

Pada bagian samping kiri agak menjorok ke atas (kontur tanahnya dari pohon menanjak) terdapat tempat untuk meletakkan jenasah. Jenasah hanya di letakkan di tanah kemudian di tutup badannya dengan kain dan benda kesayangannya, hanya wajah yang terbuka tanpa penutup. 

Jenasah yang diletakkan diatas tanah di tutup dengan bambu yang di susun berderet menancap di dalam tanah membentuk segitiga.  Saat kami datang ada 9 jenasah, maksimal hanya bisa 11 jenasah yang di letakkan di tempat tersebut.


Jenasah yang meninggal baru 12 hari, badan di tutup kain dan barang-barang favourite, wajah dibiarkan terbuka

Kalau tempat peletakkan jenasah sudah full sebanyak 11 terisi, kebetulan ada jenasah baru akan datang. Maka jenasah yang sudah tinggal tulang belulang di pindahkan tulang belulangnya di belakang Pohon bersama dengan tengkorak dan tulang lainnya.

Karena kelembaban tinggi dan sering hujan di lokasi Pohon Teru Menyan menyebabkan proses pembusukan jenasah berlangsung cepat.

Syarat Jenasah yang di Letakkan di Bawah Pohon Taru Menyan

Tidak semua jenasah di makamkan di bawah Pohon Taru Menyan ini, adapun syarat jenasah yang bisa di letakkan di Pohon Taru Menyan antara lain :

1. Meninggal wajar 
2. Jenasah yang sudah menikah
3. Jenasah yang meninggal karena hamil, kecelakaan, dibunuh, bayi di kubur biasa di perbatasan desa.
4. Jenasah yang belum pernah menikah dianggap masih bayi, tidak boleh di letakkan di bawah Pohon Taru Menyan ini.

Aturan yang harus di taati
1. Dilarang mengambil benda apapun di seputar kuburan, perlu teman-teman ketahui bahwa di sekitar kuburan banyak kita jumpai uang bertebaran sampai uang kuno berupa koin ada, barang-barang jenasah seperti sandal, sepatu dkk yang memberi kesan kotor. Guide sudah mewanti wanti kami untuk tidak mengambil apapun bisa jadi nanti ketika dirumah kesurupan.

2. Dilarang berkata kotor
3. Berpakaian sopan
4. Dilarang membuang sampah sembarangan

Prosesi Jenasah meninggal hingga di letakkan di bawah Pohon Taru Menyan

Perhitungan hari baik untuk di kubur masih di perhatikan untuk jenasah. Jenasah meninggal di cek hari terbaik untuk di kubur kemudian diberi sesajen sederhana tidak seperti proses NGABEN ya....

Jenasah di arak menggunakan kapal menuju Pulau Pohon Taru Menyan, sesajen kemudian di sembahkan ke Danau Batur.

Masyarakat Bali yang meletakkan jenasah di bawah Pohon Taru Menyan ini adalah masyarakat Asli Bali, belum ada percampuran dengan kerajaan Mataram.

Pengeluaran
1. Sewa boat 650.000 include tiket masuk Pohon Trunyan
2. Sukarela biaya perawatan dengan mengisi buku tamu
3. Suka rela memberi tips ke Guide
4. Penginapan 350rb

NOTE !
Apa yang ditakutkan ternyata TIDAK BENAR, karena kami langsung dari penginapan naik boat sehingga tidak melewati Desa yang banyak pengemisnya. Uang pecahan baru yang sudah saya siapkan sebanyak 400rb utuh.

Sekian dulu ikuti perjalanan kami ke Bali yaa selama 4D3N, Total Budget, Destinasi yg dituju dan info sewa mobil motor & kapal


#bali
#PohonTaruMenyanBali
#DesaTarunyanBali



Posting Komentar

58 Komentar

  1. mantab Mbak Yeni travelingnya..ada pelajaran untuk anak2 yg bisa dipetik..

    BalasHapus
  2. jarang ada yang nyeritain soal wisata ke Trunyan, aku juga sekedar denger-denger aja. Dulu waktu masih kecil ngebayangin kok kayak menyeramkan.
    padahal ga juga ya, ini sebuah tradisi juga, jadi bikin penasaran.
    apakah dermaga untuk ke Trunyan cuman 1 ini aja mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyess cuma 1 ajaa mbaak, aksesnya jg cuma bisa kapal gak bs jalut darat

      Hapus
  3. Wah.. impian 33 tahun akhirnya terwujud ya, Mbak. dan ini membuktikan, apa pun yang ingin kita inginkan, terus angankan, Insya Allah semesta mendukung.
    Dari cerita pohon Taru Menyan ini, menunjukkan kebesaran Ilahi juga. Namanya mayat, pastinya akan meninggalkan bau kurang enak. tapi ditaruh saja di atas tanah di bawah pohon Taru Menyan, maka secara alamia terjadi proses pembusukan, dan tidak bau sama sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amazing masya Allah kalau lihat di foto horor tapi bagi kami tidak, saya tanya ke anak2 mereka komentarnya tidak horor

      Hapus
  4. Wahh wah wah~ saya yang orang Bali aja belum pernah ke Trunyan mba, mbanya sudah explore kesana meski menunggu 33 tahun.

    and I am so sorry atas pengalaman yang kurang nyaman saat mau berkunjung tanggal 2018 mba, sedih bangeett waktu itu belum ada penataan dan kontrol dari pemerintah atau Pokdarwis. Syukurlah kunjungan kali ini perjalanannya lancar jaya yaa mba.

    Btw saya pernah nginep di Batur Lake Cottage, suasananya memang sejuk yaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah dilancarkan dan di mudahkan, ikut bersedih ya bunn dengan pengalaman buruk yg dialami.

      Hapus
  5. Waktu masih SD saya sempat heran kok bisa di bawah pohon Trunyan itu mayat tidak berbau? Aneh sulap ajaib begitulah dalam pikiran saya kala itu. Makin kesini makin paham. Apalagi artikel ini makin nambah wawasan. Bangga kita orang Indonesia negara kita punya banyak keunikan adat dan budaya ya

    BalasHapus
  6. Ini yang dinamakan wisata eksotik, wisata seperti ini juga ada di daerah Sulawesi yaitu di daerah Toraja, Sulawesi Selatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seharusnya kami ke tana toraja kakk karena tanggal 20 agustus 2022 ada upacara ma"nene dan rambu solo juga apa daya tiketnya mahal banget. Jadinya ke Bali duluu ke Trunyan.

      Hapus
  7. Pernah sekali ke sana. Paling asik nih pas nyeberang pake boat. Seru. Tempatnya memang asik sih,di seberang danau itu suasananya tenang banget

    BalasHapus
  8. Waaah jadi tahu tentang Desa Trunyan mbak...saya sudah 10 tahun tinggal di Bali tapi tidak ada keberanian untuk wisata kesini. Hanya melihat pemandangan danau Batur saja....jadi pengen deh kesana, kayaknya seru ya....wajib nih dikunjungi sebelum saya pindah dari Bali.

    BalasHapus
  9. Unik banget ini, pernah dengar ada pemakaman spt ini baru ngeh ternyata di Bali ya

    BalasHapus
  10. Duh serem banget ga sih mbak.. bawa anak2 apa ngga takut mba.. beneran ga bau busuk ya mayat yang baru beberapa hari di sana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gaak mbaa saya semua pasrah sama Allah inj kali kedua melihat tengkorak. Tahun 2021 pernah ke goa tengkorak di paser kalimantan. Tengkorak dulu jenasah di gelatakjn juga.

      Bafi anak2 gak horor waktu aku tanya ke mereka.

      Hapus
  11. Mbak keren banget ulasannya. aku udah lama nih pengen kesini sama ke Toraja Utara. Penasaran banget sama prosesinya mereka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Next trip toraja Insya Allah nunggu moment upacara rambu solo dan ma"nene, impian saya jugaa itu wisata edukatif buat anak2

      Hapus
  12. Pemandangan sekitar Lake Batur Cottage nya cakep banget kak.
    Keren ambil angle fotonya.
    Daku pikir tadi lukisan atau iklan hehe.

    BalasHapus
  13. Waah beruntung sekali ya Mbak Yeni dah sampai Trunyan. Saya juga sudah 4 kali ke Bali tapi belum pernah sampai Trunyan. Dan emang gak kepikiran pengen ke sana. Cuma denger dan tau ceritanya saja. Tapi kali ini bisa ngerti detail banget lewat cerita Mbak Yeni.

    BalasHapus
  14. Terunyan itu salah satu tempat yg pengen ku kunjungi misalkan ada kesempatan ke Bali lagi mbak. Penasaran sama pohonnya sih, pengen lihat langsung gitu

    BalasHapus
  15. Wisata lokal yang menarik dan unik ya mbak. Tapi cukup ngeri dan menyeramkan nggak sih. Hihii.. Jenasah dibiarkan gitu aja di bawah pohon sampai jadi tulang belulang. Auto kabur kalo aku malam-malam lewat situ. Wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jujurr setelah datang tidak sama sekali, anak2 jg saya tanya tidak horor biasa saja.

      Hapus
  16. Jalan jalan nggak hanya sekadar hiburan ya mbak
    Tetapi juga bisa jadi sarana pembelajaran anak anak
    Termasuk belajar kebudayaan seperti ini

    BalasHapus
  17. masya allah bagusnya mbak suasananya. Sangat menyenagkan bisa berkunjung ke tempat2 unik gini ya. btw serem juga tuh mbak yang ada pengemis maksa dan dipalak sama tim perahu tapi ternyata gak y mbak.

    BalasHapus
  18. asli mbaa sejak dulu aku kepengin ke trunyan, meski agak takut2 hahah.. udah gitu perjalanannya ga mudah yaa.. kayaknya baru bisa kalau aku bepergian sendiri ke bali

    BalasHapus
  19. aku malah salfok sama penginapannya, murah banget... tempatnya kelihatannya juga nyaman,,

    BalasHapus
  20. Suasananya mencekam gitu, gak kak Gusti?
    Hebat banget, kak Gusti berhasil sampai ke Pulau Pohon Taru Menyan. BUcket list yang lama dan kini sudah tersalurkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menginap di Penginapan Lake Batur ini asik banget.
      Aga merinding melihat jenazah di Pohon Taru Menyan.

      Hapus
  21. Pernah denger pohon trunyan di pelajaran sosiologi waktu sma. Ternyata memang benar adanya ya dan bisa dijadikan kunjungan wisata, hanya saja mungkin ada oknum yang hanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri ya Mbak. Alhamdulillah akhirnya sudah bisa mengunjungi dan berfoto di depan pohon tersebut. Penginapannya bagus sekali modelnya, pasti stock foto banyak sekali ya Mbak

    BalasHapus
  22. Pernah nonton proses pemakamn jenazah dengan bambu segitiga seperti yang diletakkan dibawah pohon menyan di instagram kak. Dan sekarang dapat penjelasannya langsung dari artikel ini. Jadi paham deh asal muasalnya

    BalasHapus
  23. Seremm.. ada hantunya gak ya klo malem2? Tapi beneran horror sih pohonnya. Banyak tengkorak manusia hidup digeletakin gitu aja. Atut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa yg mau malam2 kesana to bun😃😃 aksesnya cm kapal lgs dermaga lgs tkp aja lhoo gada rmh penduduk di sekitarnya

      Hapus
  24. Udah kenal pohon ini sejak baca novel zamanku SD mbak tp berkesempatan ke desa ini kalau pas ke Bali. Moga kelak bisa ke sana.
    Btw trenyuh juga ya desa jujugan wisata tapi msh banyak pengemis gtu :(
    Baru tau kalau org meninggal yang belum menikah dianggap bayi dan gk bisa diletakkan di bawah pohon.
    Alhamdulillah akhirnya berhasil ke desa trunyan ya mbak. Pengalaman yang berkesan pastinyaa.

    BalasHapus
  25. aku udah sepat ke sini juga mba... mampir dan naik kapal ke Trunyan lalu diberi banyak informasi tentang tempat unik ini dari masyarakat asli di sekitar

    BalasHapus
  26. Aku juga baca soal Trunyan pas masih SD. Lupa dari majalah apa hehehe. Inget banget soal pohon yg mengeluarkan wangi tertentu sehingga menyamarkan wangi jenazah. Thanks utk sharingnya. Semoga suatu hari kami bisa main ke Trunyan... Dan Mak Yen sekeluarga bisa disegerakan ke Toraja.

    BalasHapus
  27. Itu yang nakhoda nakal serem banget ulahnya. Trus, jadinya bayar atau enggak? Kok, sampai berani ngancem mau nyemplungin ke danau, ya. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaap bukannya sudah saya jelaskan yaa bahwa ancaman itu dulu2...kami sekeluarga lancar ga ada apapun smuaa baik dan sopaan bahkan saya kasih tips guide mereka memastikan kalau saya ikhlas memberi kan? Sampai segitunya sih

      Hapus
  28. Ya ampun mba kuat banget ke lokasi desa Tarumeyan kl aku sudah gemeteran pasti lihat sekelilingnya apalagi. Keajaiban pohon tarumenyan memang nih gak diragukan lagi. Apa pohonnya bisa dibudidayakan ga sih? Biar bisa dikembangkan dan ditanam di daerah lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naah saya ga kepikiran ty soal itu bun...gada rasa horor sih, positif thingking anak2pun ga berasa horor

      Hapus
  29. Wah, aku baru tahu cerita pohon taru mbak. Unik sekali ya, tapi pasti kesini merinding banget lihat jenazah yang baru beberapa hari diletakkan disitu heuheu. Seru banget ini pengalamannya

    BalasHapus
  30. Wisata seram juga ya. Mpo mah milih yang lain. Ke sini kaya ikutan tantangan TV dunia lain

    BalasHapus
  31. Pohon Trunyan kalau saja bisa ditanam di luar daerah, mungkin gak ya? Bisa jadi tanaman langka kan ya itu karena bisa menyerap menghilangkan tidak menghilangkan bau tidak sedap

    BalasHapus
  32. Klo saya pasti merinding nih wisata ke tempat desa terunyan, mana penampakan pohonnya juga serem lagi, tapi memang pemandangan danau dan sekelilingnya keren sih, apalagi patung dewi danu nya, megah sekali

    BalasHapus
  33. Pohon Taru Menyan, Desa Terunyan di Bali, Membuat Mayat tidak Berbau Busuk menjadi sebuah keunikan tersendiri bagi pariwisata Bali ya mbak
    Bisa jadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Bali

    BalasHapus
  34. Oh aku baru tahu ternyata ga semua jenazah boleh ditaruh di situ ya. Ada syarat tertentu ternyata. Karena kadang juga jenazah bisa digunakan oleh beberapa oknum juga untuk hal2 tertentu

    BalasHapus
  35. Menarik nih. Dari kecil aku pengen ke sana blom kesampaian, karena nggak ada yang mau nemenin. Hahaha. Btw, sekalian review tempat nginepnya dong mbak. Recommended ga nginep situ fasilitas apa aja. Biar kalau kesana lebih ada bayangan gitu

    BalasHapus
  36. Jadi itu namanya Pohon Taru Menyan

    Waktu sekolah dulu hanya tahu ada jenazah orang Bali yang ditaruh di pohon dan gak bau. Ternyata gak asal dan ada aturannya juga ya

    BalasHapus
  37. mbak cottagenya bagusssss. tapi mba beraniiii eee ke sana kalau aku keder pasti liat tengkorak ama mayat --" takut duluaaaan wong ke kuburan ortu aja aku deg2an

    BalasHapus
  38. Baru tau cerita tentang Desa Trunyan ini mbak, unik banget sekaligus bikin merinding apalagi lihat jenasah yang baru 12 hari itu. Ku kira penduduknya bukan orang Bali asli karena nggak pakai upacara ngaben. Ternyata malah mereka asli Bali semua.

    BalasHapus
  39. Pernah denger dan nonton tentang mayat yang tidak berbau saat disimpan di pohon ini. Mbak Lihat langsung dan malah nginep di sana. Wow, berani. Aku mah udah jiper duluan. Cukup lihat di tv saja 😆

    BalasHapus
  40. Seru nih jalan-jalan ke Balinya Mba Yeni. Dulu terakhir saya ke Bali sekitar tahun 2014. Udah lama banget ini pas honeymoon. Wah ada pohon berbau wangi dan dibelakangnya banyak tengkorak. Ini emangr ngga dikubur ya Mba. Oh, mungkin di Bali itu kalau meninggal dibakar kan ya , inget upacara ngaben. Itu penginapannya nyaman juga ya Mba. Duh, jadi pengen ke Bali lagi nih

    BalasHapus
  41. wisata budaya yang perlu disosialisasikan juga ini ya mbak. Menurut saya bagus banget ada sisi edukasinya.

    BalasHapus
  42. emang yaa, dulu pernah denger kalau jenazah dibiarkan aja di suatu tempat di Bali, ternyata ini ya tempatnya, dan pohon trunyan ini ternyata bikin jenazah ga bau busuk yaa, ngeri ngeri sedap juga kalau main kesana yaaa

    BalasHapus
  43. Mbak awalnya kukira ke daerah toraja kan banyak kuburan penuh tengkorak juga di sana. Ternyata di Bali ya. Aku salfok sama Lake Batur Cottage nya bagus. Anyway ke Taru Menyan bilang ke anak2nya gimana kok mereka mau?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak-anak tidak pernah saya takut2i mbaak, kebetulan ini kali kedua ke tmp temgkorak. Pertama kali di goa temgkorak sopang kalimantan awale gapaham tmp apa itu. Lokasi di atas bukit stlh sampai atas baru lihat tengkorak asli kisahnya sama kayak di Bali inj. Anak2 ga takut saya selalu menekankan kita kelak akan mati jd tengkorak. Dapat kesempatan melihat tengkorak asli ambil hikmahnya. Di sekolahan malah cerota anak2 itu mbaa pengalaman2 mereka

      Hapus
  44. Terima kasih Bu Yeni telah stay @lakebatur_cottage,,, keren bu ulasannya, detail informatif ,,🙏 sehat selalu bu bersama keluarga, supaya bisa mereview tempat-tempat wisata lainnya juga, sukses selalu🙏

    BalasHapus
  45. Ini yang aku suka dari Indonesia, masih mempertahankan kulturnya hingga kini. Destinasi ini jadi wish list ku juga kalau ke Bali. Seumur-umur belum pernah injak tanah Bali. Semoga segera ya, doain mba Gusti.

    BalasHapus