Pondok Anteng dan Trekking di Curug Luhur Cibodas, Bandung Jawa Barat

Assalamualaikum Warrahmatullahi wabarakatuh, jangan bosan ya teman-teman dengan ulasan perjalanan kami. 
Nah setelah ke Kawah Domas yang airnya bisa buat masak telur kami lanjut ke penginapan Pondok Anteng di Cibodas.

Pondok Anteng ini berupa Villa hanya ada 2 unit saja, tergolong baru belum ada satu tahun berdiri. Konsep awal Villa ini sebetulnya warung kopi Instagramable depannya ada kolam pemancingan, ada tour keliling perkebunan menggunakan vw safari vw combi eeeh akhirnya berubah menjadi villa.

Desain Villa ini Limasan alias rumah adat Jawa Tengah yang langsung di pesan dari Gunjng Kidul Yogya kayu-kayunya. Kami menempati Villa dengan kapasitas  2 - 4 orang, Villa satu lagi untuk keluarga besar.

Villa yang untuk 2-4 orang dapat dari Agoda harga sekitar 650rban.
Fasilifas
- 1 tempat tidur ukuran 200 x 200
- 1 ekstrabed ukuran 160 x 200
- Almari
- Meja dan kursi makan
- Ketel air
- Mini Kitchen komplit kompor gelas piring aqua galon majicjar
- TV
- Water Heater
- Jagung bakar
- Sarapan pagi nasi box (Harap info ke penjaga villa kalau Sarapannya JANGAN PAKE STEROFOAM)
- Gula kopi handuk sabun
- Baygon
- api unggun 
- Hand sanitizer
Tidak ada AC karena suhu disini sudah dingin dimalam hari.

Teras kamar kami
Kamar kami sudah include mini kitchen
Kamar kami diatas itu
Ini pendopo buat sarapan
Ada VW Safari dan VW Combi sebetulnya buat explore daerah sini seperti yang lagi hits di Yogya. Sayang lagi rusak sehingga belum bisa di pakai keliling perkebunan.

Villa yang type besar terdiri dari
- Ruang Tamu bisa buat ekstrabed
- Api unggun di.dalam unit
- meja makan lebih besar
- sofa
- water heater
Selebihnya fasilitas sama dengan unit yang kami tempati.
Ini yang type besar
Ruang makan dapur 
Kamar mandi
Ruang tamunya di tambah 3 bed karena yang mau.memakai keluarga besar
Api unggun bisa di pakai karena kalau malam dinginnn.

Kami memang sengaja mencari villa dimana lumayan dekat dengan curug meskipun kami trekking atau jalan kaki dulu menuju curug sekitar 3 km sehingga PP 6 km.

Pagi selepas subuh kami siap-siap trekking disaat suhu masih 18 derajat. Berjalan melewati peternakan sapi perah yang jam perahnya pukul 5.30 dan 15.30, taklupa kami membeli susu sapi segar.
Melewati area perkebunan, melihat bunga cantik warna warni, cabe hijau, tomat, brokoli, selada, jeruk dengan jalanan cor yang menanjak.
Terdapat area camping juga diatas, kami mulai masuk hutan pinus untuk menuju Curug Luhur Cibodas.
Sempat istirahat ketika ayahnya cek jalur maklum kami tidak memakai guide, melewati hutan pinus cuma sendiri ber-4 memang sih kadang bertemu petani yang mau ke ladang di atas sekalian kami tanya betul gak nya arah kami.

Setelah 3 KM akhirnya sampai dan air curugnya sedikit. 
Curug Luhur Cibodas ini juga ada area camping, area api unggun, toilet dan ada penjualnya juga.

Selain ini ada banyak curug di lembang ini sayang jauh-jauh butuh waktu kurang lebih 1,5 jam.

Pulangnya kami sudah hafal jalan kembali ke penginapan, anak-anak selalu yang terdepan apalagi kalau sudah tahu jalan kadang mereka berlari supaya segera sampai tujuan.

Padahal ini adalah trekking kami di hari kedua setelah hari pertama trekking pulang pergi 3 km ke Kawah Domas, hari kedua 6 km Insya Allah rencana hari ke empat mencari lokasi buat trekking kembali.

Banyak yang bilang Keluarganya Kompak dan anak-anak maau diajak jalan2, becek-becek kepleset juga. Alhamdulillah semua itu butuh proses yang kami mulai sejak mereka bayi sudah biasa bepergian jalur darat. Jalur udara backpakeran sejak mereka 3 tahun dan 5 tahun.

Goals kami Insya Allah sebagai Orang Tua selain menjadikan mereka anak sholeh sholehah, kami melihat fenomena anak jaman Now sukanya gadget dan ngemall.

1. Mengenalkan anak trip dengan berbagai medan kalau ditanya pasti treak "TREKKING LAGI KEMARIN KAN SUDAH?"  Meski treak tetep saja menikmati keseruan perjalanan kok mereka banyak bertanya tentang tumbuhan dan fenomena alam yang kami temui sambil jalan. Apalagi mesti bangun pagi, kedinginan masih terkantuk-kantung habis sholat subuh.

2. Penggunaan Gadget kami atur dulu sebelum pandemi hanya weekend saja, kalau kami traveling di weekend nanti jatah mereka main kami ganti, kalau tidak begitu mereka protes tetep mereka pengen main online bareng teman-temannya.

3. Tidak manja, bisa berfikir praktis gak ribet memaksimalkan yang ada, tidak jijikan fleksibel mau camping ayokk, mau ngemper di bandara sampai tidur di lantaipun ayook, liwetan di hutan oke, berbecek - becek riapun siap.
Ini adalah perjalanan pertama kali kami ke Jepang usia kakak 5th adik 3 th-nan mereka bilang seperti ini "BUNDA BERARTI ORANG JEPANG YANG MEMPUNYAI MOBIL KAYA YA, ENAK YA BUN" mereka bilang seperti itu karena mereka merasakan jalan kaki setiap hari minim 13 km berbanding terbalik dengan ketika mereka dirumah sekolah saja dianter jemput emaknya jarang jalan kaki jauh.
Anak-anak tidak ada rasa takut melihat tengkorak manusia di Goa tengkorak.
Sekian dulu teman-teman lanjut kami pindah tempat ke  Hotel Container Yang Lucu 
Wassalamualaikum.Wr Wb

Simak ya setelah ini kami lanjut perjalanan lagi pindah penginapan.
NB 
- Booking villa by AGODA atau Ig @pondokanteng atau WA 0821 9352 1880

Barangkali tertarik riview Hotel + Air panas alami + Waterboom dijamin anak2 suka :











Posting Komentar

36 Komentar

  1. Waw seriusan anak2nya tahan gak main gadget kl lagi berpergian sekeluarga? Aku salut banget.
    Aku baru tau nih penginapannya, sepertinya menarik kalau rame2 ke sini satu rombongan. Sayang bgt ya pas ke sana pas mobilnya rusak jadi gak bisa buat safari melihat sekeliling sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Membuat kesepakatan mbak, tetep orang tua harus punya kendali kan. Ada waktu main ada waktu explore alam sekitarnya ada waktu sosialisasi.

      Hapus
  2. Peribahasa mengatakan, alah bisa karena biasa. Jadi anak-anak yang dikenalkan traveling, jalan kaki, dan trekking tidak akan masalah melakukan hal serupa ketika mereka tumbuh besar. Salut banget Mbak, niat banget menjauhkan anak-anak dari gadget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa mbaa biar mereka dewasa tidak mager, kan banyak yg sudah dewasa ogah diajak jalan sama orang tuanya.

      Hapus
  3. Wadidaw, mupeng sekali bacanyaa! Itu tengkorak beneran kah mbak? Kok si kakak bisa berani gitu. Treking di alam gini udah lama jadi agenda kami, tapi rasanya masih belum rejeki. Huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aslii mbaak tengkorak manusia jaman dulu kayak tana toraja mayat di taruh begitu saja.

      Hapus
  4. Keren juga villanya. Deket curug ya asyik jadi jalan kaki ga terlalu kecapean ya. Anak2 lama2 terbiasa trekking nih, makin sehat dan bugar pasti badannya. Pikiran juga makin rileks. Coba VW nya bisa dipakai jalan2 ya hehehe.

    BalasHapus
  5. Pondoknya nyaman sekali mba. Ada mini kicthen juga yang pastinya bikin betah juga jika pas butuh sesuatu buat makan. Ini juga di udara bebas jadi dapat pengalaman baru

    BalasHapus
  6. wah seru sekali nih pengalaman trekking di curug bareng anak-anak, aku suka sama pondoknya yang ternyata nyaman, kamar mandinya juga bersih

    BalasHapus
  7. Bagus banget interiornya pondok anteng ini, apalagi dikelilingi suanana sejuk hijau, bener-bener bikin anteng yang menghuni di dalamnya.

    Keren lah anak-anak mbak Yeni, sejak kecil sudah diajari untuk mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi dan medan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak memang goals kami karena mereka kelak hidup harus mandiri, iya kalau sekota kalau beda kota harus bisa.

      Hapus
  8. Senang banget KLO berkunjung ke blognya mbak Gusti Yeni ini
    Serasa ikutan jalan jalan juga
    Baca artikel ini jadi ikutan merasakan segarnya jalan jalan ke Curug,
    Suasana yg asri membuat kita bisa rileks sejenak ya mbak

    BalasHapus
  9. Hebat mba, anak2nya mau diajak tracking 6km

    Jauhhh itu..

    Pengen aku kayak gitu, tapi blm pernah nyoba. Selama ini, klo tau medannya agak berat anakku sering terus ga mau ikut...nunggu di parkiran ..atau malah mending ga jadi ikut.

    Pernah tak ajak muter candi gedong songo semarang...kuat sih kuat...tapi setelah itu mereka ga mau lagi klo diminta muter lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa karena kami biasakan mbaku, karena kami sejak.mereka kecil tanpa pake pembantu jadi nurut sama orang tuanya. Metode dikasih reward juga mbak nanti lama2 sukaak kok, dan memberikan cerita bahwasanya tidak selamanya kita hidup nyaman, bisa jadi mereka nanti ketemu sesuatu hal yg kudu survival di hutan dkk.

      Melihatkan anak2 tv tentang dunia survival.

      Hapus
  10. Lama gak tracking. Baca postingan ini jadi kangen wisata alam. Setuju kalau kita kudu ngenalin alam sama anak-anak. Ya diatur aja sih enaknya gimana. Kalau masih kecil banget, jalannya gak jauh-jauh amatlah. Bawa hepi di tiap perjalanan

    BalasHapus
  11. Kangen juga travelling bareng keluarga, semoga pandemi cepat berlalu biar bis jalan-jalan bareng lagi.
    Ku ke Cibodas bertahun-tahun lampau, hahaha, zaman kuliah bareng teman-teman. Mak Yeni keren ih, paling susah tuh buatku ngebatasin anak main gadget. Apa karena anak-anak udah remaja, malas ikut ortunya pergi-pergi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mak indah terlanjur mager kalau sudah besar mak.

      Hapus
  12. Waah kebayang serunya, salut dengan antusiasme nya anak-anak ya mba sampai nurut puasa main gadget

    BalasHapus
  13. Unik juga konsep awalnya warung kopi instagramable trus berubah jadi villa. Bentuknya limasan jadi serasa lagi ada di Jawa Tengah ya. Asyik juga di dalamnya ada mini kithen jadi saat menginap bisa masak2 juga ya

    BalasHapus
  14. namanya unik ya mbak pondok anteng. anak-anak nya juga masyaAllah ya seneng diajak jalan gitu meski ke curug cukup jauh. dan benar perjalanan itu mengajarkan banyak hal ke anak-anak

    BalasHapus
  15. menarik sekali jalan-jalan ke sini ya dan pastinya jadi makin happy kalau udah jalan ke suasana baru, apalagi kalau lokasinya instagramable kayak di Curug ini. betah deh

    BalasHapus
  16. Mbak cozy banget villanya. Lengkap ada mini kitchen set pula. Aman klo kelaperan tengah malam wkwk. Anw aku salut sama prinsip mbak mendidik anak-anak. They sure have a lot of experience 😍

    BalasHapus
  17. Senangnya, kak Gusti.
    Memang anak-anak itu gimana orangtuanya yaa.. Kalau dilatihkan tahan banting sedari kecil sudah terbiasa sulit senang bersama, in syaa Allah akan memiliki perasaan yang lembut.

    Semangat explore Indonesia, kak Gusti dan keluarga.

    BalasHapus
  18. perjalanan yang menyenangkan ya kak..Bareng keluarga beraktivitas di luar rumah kayak gini...ntar anak-anak jadi terbiasa deh untk aktivitas diluar rumah kayak gini kak

    BalasHapus
  19. asik nih ada mini kitchen yah, jadi bisa sekedar kalo mau makan mie rebus, hehehe. aku suka konsep penginapannya nih

    BalasHapus
  20. wah senangnya mbak, jalan-jalan dan mendapatkan penginapan yang sederhana tapi menyenangkan serta view yang luar biasa ini mbak. insyaAllah pengen deh menginap di cibodas . makasih infonya ya mbak.

    BalasHapus
  21. Perjalanan ke curug memang biasanya melelahkan, rada jauh trekkingnya yaa.. TApi puas banget kalau sudah melihat curahan airnya. Biasanya bakalan deras air kalau pas musim hujan yaa.. alias jadi sulit juga medannya kalau pas hujan.

    BalasHapus
  22. waaah pengeeeeennnn.. kamarnya cakep banget ini pondok anteng, anak anak juga kayanya happy ya diajak trekking ke curug giniiii

    BalasHapus
  23. Yeaay ada rekomendasi tempat menginap nyaman di Cibodas ini. Vibes nya tuh nyaman dan ala-ala forest gitu ya mbaaa. Plus bisa hiking juga ih sukaaa dan rindu banget sama kegiatan hiking

    BalasHapus
  24. Villanya kok kayaknya nyaman banget dan bikin betah gitu yak. Dan sakit banget sama anak-anak yang mau puasa main gadget, anakku tuh masih main gadget klo diajak jalan2.

    BalasHapus
  25. Kak, untuk Vila yang besar bisa muat berapa orang?

    Enak banget ini Vilanya kalau dibuat menginap seluruh keluarga. Kebayang serunya. Sudah ada mini kitchen. Bisa leluasa bikin makanan kalau pas lapar.

    Sayang banget curug airnya sedikit. Nggak bisa main air.

    BalasHapus